Habib Rizieq Tak Mau Umumkan Hasil Tes Swab, Bima Arya: Kita Akan Masuk Jalur Hukum!

29 November 2020, 06:45 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya. /Instagram/@bimaaryasugiarto./

SEMARANGKU – Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ingkar janji yang telah disepakati keluarga dan Satgas Covid-19 terkait hasil tes swab di RS Ummi Bogor.

Dalam musyawarah antar keluarga dan Satgas Covid Kota Bogor malam lalu, pihaknya menjalin kesepakatan keterbukaan hasil tes PCR untuk Habib Rizieq Shihab untuk diumumkan.

Bahkan, pihak RS Ummi dan keluarga Habib Rizieq sama-sama percaya dengan hasil swab yang dilakukan oleh MER-C.

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Internet Gratis Kemdikbud 100 GB Bulan November? Yuk Lapor Via WA Ini

Baca Juga: Input NIK KTP ke apb.kemdikbud.go.id Ada BLT APB Kemdikbud Rp 1 Juta, Ini Syarat Penerimanya

Namun, di luar dugaan pemerintah Bogor, Habib Rizieq malah menyurati Wali Kota Bima Arya, Sabtu 28 November 2020 sore, melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Provinsi Jawa Barat untuk tidak mengumumkan hasil swabnya ke Pemkot Bogor.

“Saya menerima surat pernyataan yang ditandatangani oleh Habib Rizieq. Yang menyatakan bahwa beliau tidak mengizinkan hasil (swab tes-nya) untuk diketahui oleh Pemerintah Kota (Pemkot),” ungkap Bima, dikutip dari PMJ News.

Bima Arya menanggapi ketidakterbukaan Imam Besar FPI tersebut membuat dirinya geram dan mengambil tindak hukum yang berlaku.

Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis PLN Desember Via WA dan www.pln.co.id, Cek Data di DTKS

Baca Juga: Cair Sampai 2021, Cara Daftar BLT Banpres UMKM Hingga Terdaftar Saat Cek Penerima BPUM BRI

"Kita akan melangkah sesuai dengan kewenangan kita. Dan selanjutnya tentunya kita akan masuk ke wilayah hukum juga. Berdasarkan kewenangan kita, berdasarkan aturan kita, apa kemudian yang bisa kita lakukan,” tegasnya.

Dia menerangkan, seseorang yang melakukan tes swab memiliki penyebab tersendiri dan itu harus diketahui hasilnya oleh pemerintah untuk ditangani lebih lanjut.

“Orang swab itu kan tiga alasannya. Pertama karena memang ada gejala.Kedua karena ada riwayat kontak erat. Ketiga karena akan dilakukan tindakan medis. Dua hal itu terpenuhi, ada kontak erat dan dalam sedang proses observasi,” tandasnya. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler