Miftachul Akhyar Resmi Jadi Ketum MUI, Pengurus Lama Memiliki Peran 212 Terdepak, Siapa Saja?

27 November 2020, 18:45 WIB
Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar /Twitter @MUIpusat/

SEMARANGKU – Ketua Demisioner MUI Ma'ruf Amin sekaligus menjabat sebagai Ketua Tim Formatur meresmikan Miftachul Akhyar menjadi Ketua Umum MUI baru.

Lalu, kenapa Din Syamsuddin, Bachtiar Nasir, Yusuf Martak, dan Tengku Zulkarnain tidak masuk pada bagian pengurus harian?

Miftachul Akhyar terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 dalam konferensi musyawarah munas secara tertutup di Jakarta, Jumat 27 November 2020.

Baca Juga: Terakhir Malam Ini! Berikut Cara Daftar Penerima Uang Rp1,5 Juta Gratis dari Telkomsel

Baca Juga: Cara Daftar untuk Dapat Uang Rp 40 Juta Gratis dari Kartu Prakerja, Lengkap dengan Syaratnya

Selain terpilih menjadi Ketum MUI menggantikan Ma'ruf Amin, Miftachul Akhyar juga masih menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ketua umum MUI demisioner sekaligus Ketua Tim Formatur KH. Ma’ruf Amin mengungkapkan, pihaknya menerima banyak masukan dari beberapa pihak terkait pengurus harian MUI 2020-2025.

"Suasananya sangat cair, tidak alot, sehingga Alhamdulillah pertemuan hasilkan keputusan Dewan Pengurus Harian dan Dewan Pertimbangan. Hasilnya tidak boleh diganggu gugat,” jelas Ketua Tim Formatur Munas MUI ke-10, KH Ma’ruf Amin, dikutip dari PMJ News.

Baca Juga: Edhy Prabowo Surati Presiden Jokowi Setelah Jadi Tersangka KPK, Apa Isinya?

Baca Juga: Sempat Dianggap Bercanda, Akhirnya Dikabulkan, Ini Cerita Jin dan V BTS Buat Foto Konsep Album BE

Terdapat beberapa perbedaan di dalamnya, seperti beberapa tokoh Din Syamsuddin, Bachtiar Nasir, Yusuf Muhammad Martak, dan Tengku Zulkarnain tidak masuk pada kepengurusan MUI yang baru.

Tokoh tersebut memiliki peran sebelumnya di kepengurusan MUI. Seperti, Din Syamsuddin pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2015-2020.

Selain Din, ada Bachtiar Nasir yang memiliki peran yang sama yaitu menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2015-2020. Namun, pada kepengurusan sekarang dia tidak masuk di jajaran kepengurusan.

Baca Juga: Maaf, Bantuan Rp 1 Juta dari Pemerintah untuk Golongan Ini, Login apb.kemdikbud.go.id untuk Tahu

Baca Juga: Hore Cair Lagi! Begini Cara Cek BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Tahap 5

Nama lainnya yaitu Tengku Zulkarnain. Zulkarnain pernah menjabat sebagai Wasekjen MUI periode 2015-2020. Dia juga sering mengkritik kebijakan pemerintah dan menjalin hubungan dekat dengan 212 seperti Habib Rizieq. Namun, dia mengaku bahwa namanya tidak tercatut dalam kepengurusan MUI yang baru.

Terakhir, Yusuf Muhammad Martak. Pada periode sebelumnya, Yusuf Martak menjabat sebagai bendahara MUI periode 2015-2020.

Dia juga dikenal publik sebagai ketua GNPF Ulama. GNPF Ulama ulama seringkali melakukan kegiatan dengan FPI dan PA 212 akhir-akhir tahun ini.

Baca Juga: Artis ST dan MA Masih Berstatus Saksi Kasus Prostitusi Online Padahal Ditemukan Bertiga Sekamar

Baca Juga: Dua Hari Setelah Tangkap Edhy Prabowo, KPK Ciduk Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, Terkait?

Dia mengungkapkan, periode yang baru namanya tidak terdaftar dalam jajaran kepengurusan MUI 2020-2025 saat ini.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Tim Formatur sekaligus sekjen MUI demisioner Buya Anwar Abbas menyampaikan, pemilihan pengurus MUI memang melibatkan banyak aspek. MUI sebagai tenda besar umat Islam, sidang formatur memprioritaskan tiga hal utama yaitu keterwakilan, integritas, dan kompetensi.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: PMJ News PWNU Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler