Sindrom Baby Blues Menghambat Ikatan Ibu dan Bayi, Waspadai Tanda Baby Blues Berikut ini?

- 25 Maret 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi.Sindrom Baby Blues Menghambat Ikatan Ibu dan Bayi, Waspadai Tanda Baby Blues Berikut ini?
Ilustrasi.Sindrom Baby Blues Menghambat Ikatan Ibu dan Bayi, Waspadai Tanda Baby Blues Berikut ini? /Pixabay/PublicDomainPictures/

SEMARANGKU -  Baby blues bukanlah salah satu band musik jazz atau nada warna untuk ruang menyusui anda.

Sindrom Baby Blues kerap kali menyerang Ibu baru melahirkan yang rawan mengalami perubahan mood yang parah.

Baby blues juga dikenal dengan istilah PostPartum Depression (PPD) dan mempengaruhi hampir 10 hingga 15% wanita di Amerika Serikat.

Baby blues atau PPD adalah gangguan mental yang menyerang perempuan pasca melahirkan. Beberapa kasus yang lazim terjadi seperti perubahan suasana hati, kecemasan, penurunan perhatian, kesulitan tidur hingga kehilangan nafsu makan.

Baca Juga: Awas! Sindrom Imposter di Tempat Kerja, Salah satunya adalah Orang yang Perfeksionis

Hingga saat ini belum diketahui secara jelas apa penyebabnya. Para ilmuan yakin jika beberapa faktor seperti perubahan drastis yang terjadi dalam tubuh ibu, dan perubahan hormon progesteron dan estrogen bisa menjelaskan kenapa terjadi perubahan suasana hati yang tiba-tiba.

Penelitian lain menyebutkan, adanya bayi yang membuat ibu lelah dan cemas secara emosional.

Meski di Amerika kasusnya cukup tinggi, namun sindrom baby blues dapat memudar seiring berjalannya waktu. Namun di beberapa kasus, sindrom baby blues tidak menghilang begitu saja dan bertahan lebih dari 1 tahun. Jika demikian ahli akan menyarankan untuk mengonsumsi antidepressan.

Saat ini para ilmuan tengah mencari anti depressan yang aman untuk bayi, ketika ibu masih dalam masa menyusui.

Baca Juga: Bahaya! Sindrom Patah Hati Bisa Picu Kematian, Ini Gejala dan Penyebabnya

Para psikolog berusaha untuk mencari tahu apakah sindrom ini memengaruhi ikatan antara bayi dan ibunya. Ketika ibu menderita penyakit mental ini, jauh lebih sulit untuk menciptakan ikatan atau keterikatan yang sehat dengan bayi karena gejalanya.

Meskipun ada banyak teori, para ilmuwan gagal membuktikan bahwa sebenarnya ada hubungan antara PPD dan keterikatan.

Jika anda tengah hamil dan mengalami depresi segera konsultasikan dengan dokter agar ia memantau Anda dengan cermat untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda depresi.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah