SEMARANGKU - Gula adalah salah satu unsur karbohidrat sederhana yang banyak terkandung dalam setiap hidangan. Rasa manisnya diyakini dapat membuat suatu makanan atau minuman terasa menjadi lebih nikmat.
Gula juga dikenal sebagai sumber terbesar bagi pembentukan energi bagi tubuh. Walaupun begitu, seseorang harus mengetahui batas aman dalam mengonsumsi makanan ini.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menyatakan takaran ideal untuk konsumsi gula setiap harinya adalah 50 gram atau sekira 5-9 sendok teh. Sangat disarankan untuk tidak melebihi batasan tersebut mengingat adanya dampak buruk bagi kesehatan.
Seperti diketahui, memakan banyak gula dapat membahayakan kesehatan tubuh dan akan meningkatkan risiko terkena penyakit obesitas serta diabetes.
Selain itu, timbulnya rasa ingin mengonsumsi banyak makanan manis secara terus menerus menandakan suatu kecanduan. Jika tidak segera ditangani tentu akan merugikan kesehatan seseorang.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri kecanduan gula yang harus diwaspadai.
- Sering lapar
Gula tidak memiliki serat atau protein sehingga tidak akan membuat kenyang. Dengan demikian benda ini dapat mengakibatkan seseorang terpicu untuk terus makan.
Kemudian, berbagai makanan dan minuman mengandung kadar gula yang besar dapat menimbulkan efek ketergantungan. Gula sendiri bisa mengaktifkan dopamin yang membuat suasana hati merasa bahagia.
- Malas aktivitas fisik
Tubuh yang sedang mendapatkan banyak asupan gula cenderung merasa malas untuk melakukan kegiatan yang melibatkan fisik terutama olahraga.
Saat makan banyak hidangan manis secara tidak sadar seseorang telah kehilangan motivasi untuk sering menggerakkan badan.
- Ingin konsumsi makanan asin
Menginginkan makanan dengan rasa asin justru merupakan salah satu ciri kecanduan gula. Kondisi ini mengindikasikan keadaan tubuh sedang tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Pengalaman tersebut umumnya terjadi pada orang-orang yang sedang candu dengan makanan dengan kandungan gula tinggi. Cara mengatasinya, Anda dapat konsumsi makanan yang mengandung mikronutrien serta makronutrien seperti sayuran, keju, susu, dan lain-lain.
- Konsumsi gula untuk rasa senang
Ketika seseorang sedang stres terkadang akan bergantung pada makanan manis untuk mengalihkan pikirannya dari berbagai masalah sejenak. Mereka meyakini bahwa rasa manis yang diciptakan dari gula berlebih dapat memberikan efek tenang.
Namun, jika kebiasaan ini terus menerus dilakukan dan tidak terkontrol maka bermacam-macam penyakit serius dapat mengancam dan menggerogoti kesehatan tubuh.
- Mencari banyak cara untuk bisa makan gula
Saat seseorang sudah menjadi pecandu gula yang parah maka ia akan mengupayakan berbagai hal untuk dapat mengonsumsi makanan manis tanpa mengenal batasan porsi dan jumlah di setiap waktunya.
Hal tersebut menjadi pertanda jika kebutuhan tubuh Anda akan konsumsi gula sudah tidak terkendali. Segera berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengatasi masalah ini.
- Perut kembung
Gula memberi makan bakteri jahat yang terdapat pada usus lalu mengakibatkan fermentasi. Proses ini nantinya mengolah gula berubah menjadi gas.
Produksi gas yang berlebih mengakibatkan perut sakit, buncit dan kembung. Kelebihan gula juga membuat proses metabolisme dan mengganggu retensi air jadi kurang efektif.
- Berat badan naik
Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika konsumsi gula diluar batas wajar dapat membuat berat badan naik melonjak secara drastis.
Ketika Anda mendapatkan banyak asupan gula maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk lemak sehingga menyebabkan orang yang mengonsumsinya cenderung mengalami kegemukan.
Oleh karena itu, batasilah asupan gula Anda setiap hari agar tidak mengalami kecanduan dan tetap menjaga kesehatan badan.***