SEMARANGKU - Presiden Hassan Rouhani mengatakan pada hari Sabtu bahwa sekitar 25 juta orang warga Iran mungkin telah terinfeksi virus corona, oleh sebab itu Iran menerapkan kembali pembatasan di ibukota dan di tempat lain.
Angka dari laporan yang dikutip Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi, jauh lebih tinggi dari angka resmi yang diumumkan Sabtu yaitu 271.606 jiwa, dan mencakup 30% dari 80 juta populasi Iran seperti yang dikutip dari Reuters.
Kantor Rouhani mengatakan jumlah infeksi didasarkan pada "perkiraan skenario" dari laporan penelitian kementerian kesehatan.
Baca Juga: Latihan Militer Angkatan Laut Mesir Adalah Cara Memberi Pesan ke Turki
Iran telah menjadi negara Timur Tengah yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19, dengan infeksi dan kematian meningkat tajam sejak pembatasan dilonggarkan yang dimulai pada pertengahan April.
"Perkiraan kami adalah bahwa sejauh ini sekitar 25 juta orang Iran telah terinfeksi virus ini dan sekitar 14.000 telah kehilangan nyawa mereka," kata Rouhani.
Dia menambahkan bahwa "ada kemungkinan bahwa antara 30 dan 35 juta akan lebih banyak orang berisiko", tetapi tidak menjelaskan apa yang dia maksudkan.
Baca Juga: Setelah Twitter Diretas, Mereka Sebut Para Peretas Mengunduh Data dari Delapan Akun
Lebih dari 200.000 orang telah dirawat di rumah sakit, seraya menambahkan bahwa kementerian berharap bahwa 200.000 orang lagi mungkin memerlukan perawatan rumah sakit dalam beberapa bulan mendatang.