Perwakilan Taliban sebelum pembicaraan di Moskow telah bertemu dengan pejabat Uni Eropa dan AS.
Serta melakukan perjalanan ke Turki untuk mendapatkan pengakuan resmi dan bantuan dari masyarakat internasional setelah pengambilalihan mereka pada pertengahan Agustus.
Delegasi Taliban, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Abdul Salam Hanafi.
Taliban sekali lagi menyerukan pengakuan dengan mengatakan bahwa "isolasi Afghanistan tidak untuk kepentingan pihak manapun.
Namun utusan Kremlin untuk Afghanistan Zamir Kabulov mengatakan pengakuan resmi hanya akan datang ketika Taliban memenuhi harapan pada hak asasi manusia dan pemerintahan yang inklusif.
Baca Juga: 9 Klub BRI Liga 1 Ini Lolos Lisensi Klub AFC 2021, Awali Langkah Jadi Profesional
Dalam pernyataan bersama mereka, para peserta menyuarakan keprihatinan itu.
Mendesak Taliban untuk "mempraktekkan kebijakan internal dan eksternal.
Pada kebijakan dalam negeri, mereka meminta Taliban untuk menghormati hak-hak kelompok etnis, perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, Taliban membutuhkan sekutu karena perekonomian Afghanistan berada dalam kondisi yang buruk.***