Taliban Ingin Lestarikan Peninggalan Budaya Setelah Ledakkan Patung Buddha Bamiyan

- 10 Oktober 2021, 14:45 WIB
Taliban Ingin Lestarikan Peninggalan Budaya Setelah Ledakkan Patung Buddha Bamiyan/REUTERS/Stringer
Taliban Ingin Lestarikan Peninggalan Budaya Setelah Ledakkan Patung Buddha Bamiyan/REUTERS/Stringer //REUTERS/Stringer

SEMARANGKU - Taliban yang meledakkan patung Buddha Bamiyan pada 2001 kini ingin melestarikan budaya sejarah.

Pada tahun 2001, selama rezim pertama Taliban, dunia menyaksikan dengan ngeri bagaimana milisi meledakkan dua patung raksasa Buddha, di provinsi Bamyan,yang berasal dari abad ke-6.

Patung Buddha tertinggi di dunia diledakkan oleh Taliban menggunakan bahan peledak karena mereka merasa bahwa struktur raksasa adalah berhala, sehingga tidak Islami.

Penghancuran itu, yang secara luas dianggap sebagai salah satu kejahatan paling keji terhadap warisan dunia.

Baca Juga: Taliban Berusaha Keras Dapat Pengakuan Internasional dan Datangi Para Pimpinan Dunia tapi Gagal

Hal itu juga mengilhami kelompok Islam lainnya seperti ISIS dan Boko Haram untuk melakukan vandalisme semacam itu di Irak, Suriah,dan Afrika.

Namun, 'Taliban moderat' tampaknya mengambil jalan yang berbeda, kali ini, setidaknya itulah yang mereka ingin dunia percaya.

Dengan dunia pada umumnya masih berhenti mengakui Taliban sebagai pemerintah yang sah, penguasa baru Afghanistan dilaporkan menjaga tebing tempat patung-patung yang menjulang tinggi diukir.

Perdana Menteri Afghanistan saat ini Mohammad Hassan Akhund dianggap sebagai "salah satu arsitek penghancuran Buddha".

Halaman:

Editor: Ajeng Putri Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x