Amerika Serikat Soroti Kemungkinan Penggunaan Senjata Hipersonik oleh China dan Rusia

- 19 Oktober 2021, 07:46 WIB
Amerika Serikat Soroti Kemungkinan Penggunaan Senjata Hipersonik oleh China dan Rusia
Amerika Serikat Soroti Kemungkinan Penggunaan Senjata Hipersonik oleh China dan Rusia /Pixabay/DWilliam/

"Tetapi kami telah melihat China dan Rusia sangat aktif menggunakan militerisasi teknologi ini sehingga kami hanya harus merespons dengan cara yang sama. Kami hanya tidak tahu bagaimana kami dapat bertahan melawan teknologi itu, begitu juga China dan Rusia," tambahnya.

Robert Wood mengacu pada kesulitan sistem pertahanan rudal hipersonik untuk melacak senjata berkecepatan tinggi yang dapat bermanuver dan menghindari perisai yang dimaksudkan untuk menghentikan musuh memasuki wilayah.

“Rusia memiliki kendaraan luncur hipersonik yang disebut Avangard, salah satu ICBM berat mereka (Inter - Continental Ballistic Missiles),” kata Robert Wood.

"Kami sudah tahu tentang itu. Mereka, pada dasarnya, sudah tercantum dalam perjanjian START baru (tentang pengurangan senjata nuklir), namun belum cukup berkembang," jelas Robert Wood.

"Tetapi jenis teknologi ini mengkhawatirkan, karena kami belum pernah menghadapinya sebelumnya," ujar Robert Wood.

Sementara itu, Rusia dan China tidak segera mengeluarkan tanggapan apapun terkait laporan media atas penggunaan teknologi rudal hipersonik.

Robert Wood, yang merupakan utusan Amerika Serikat untuk Konferensi Perlucutan Senjata yang disponsori PBB di Jenewa, menyuarakan harapan bahwa teknologi baru dapat ditangani atau ditangkap dalam semacam prinsip atau mekanisme hukum yang disepakati secara internasional di masa depan.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan secara terpisah bahwa Amerika Serikat mengawasi dengan cermat pengembangan sistem senjata canggih China meskipun dia menolak untuk mengomentari langsung laporan The Financial Times.

"Kami mengamati dengan cermat perkembangan persenjataan dan kemampuan serta sistem canggih China yang hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut," kata Lloyd Austin kepada wartawan saat berkunjung ke bekas republik Soviet di Georgia.

Lloyd Austin juga mengatakan bahwa Amerika Serikat akan tetap fokus pada tantangan militer dari China.***

Halaman:

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah