Network
SEMARANGKU – Tanggal 21 September 2021 telah terjadi upaya kudeta di negara Sudan namun pemerintah menyatakan kalau situasi sudah aman terkendali.
Salah satu pejabat dari Sudan mengatakan tersangka pelaku kudeta telah ditangkap, dan upaya kudeta telah digagalkan.
Tersangka yang terlibat kudeta di Sudan akan mulai diintrogasi dan pihak militer akan segera mengeluarkan pernyataan terkait situasi selanjutnya.
Sudan sendiri saat ini sedang menempuh jalur yang rapuh dalam perjalanan menuju pemerintahan yang demokratis sejak penggulingan Omar al-Bashir sang penguasa lamanya pada April 2019, setelah melewati protes masal selama 4 bulan.
Negara ini sedang sibuk menghadapi tantangan ekonomi dan keamanan yang tinggi, yang diperintah oleh pemerintahan sipil dan militer.
Situasi telah terkendali setelah digagalkannya upaya kudeta, kata militer Sudan pada Selasa dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di TV pemerintah.
“Sumber resmi di kepresidenan Dewan Menteri mengatakan bahwa otoritas keamanan dan militer telah mengagalkan upaya kudeta pada fajar hari ini,” ucap kantor berita sudan melalui Twitter.
“Situasi sudah terkendali dan mereka yang terlibat didalamnya telah ditangkap dan penyelidikan sedang berlangsung,” tambahnya dikutip dari Al Jazeera.
Situasi lalu lintas di pusat Khautum sudah kembali lancar termasuk di sekitar markas militer.
Namun pasukan keamanan Sudan menutup jembatan utama di sebrang Sungai Nil yang menghubungkan kota Khartoum ke kota Kembarnya Omdurman.
Proses serah terima senjata masih dilakukan dengan mengajak kelompok pengkudeta bernegosiasi agar mau keluar dan menyerahkan senjatanya.
Dan tersangka yang sudah ditangkap akan segara dilakukan introgasi , namun para wartawan masih menunggu pernyataan resmi dari Dewan Kedaulatan dan militer.
Pernyataan mengenai dari kelompok mana yang melakukan kudeta dan apa tujuannya masih belum diketahui secara pasti, kata seorang wartawan dari Al Jazeera.
Pada televisi pemerintah menyerukan kepada warga Sudan untuk melawan upaya kudeta yang terjadi. Pihak berwenang juga sudah melaporkan bahwa pihak militer sudah memegang kendali.
Seorang pejabat militer mengatakan sejumlah korps lapis baja berada dibelakang upaya ini.
Mereka berusaha menguasai beberapa lembaga pemerintah namun sudah dihentikan. Salah satu target mereka adalah gedung media pemerintah.
Pejabat itu ingin bersifat anonim karna dia tidak berwenang untuk memberi pengarahan kepada media dan mengatakan banyak terntara hingga perwira tinggi yang sudah ditangkap.***
