Korban Kekerasan Militer Myanmar Dianggap Mengganggu, Thailand Minta Kekerasan Hingga Kudeta Dihentikan

- 1 April 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Penyerangan Militer myanmar membunuh warga sipil
Ilustrasi Penyerangan Militer myanmar membunuh warga sipil /Pixabay/Defence-Imagery

SEMARANGKU – Thailand menganggap korban kekerasan militer Myanmar sangat mengganggu sehingga ia meminta kudeta dihentikan.

Thailand menjadi negara tetangga Myanmar yang mengaku terganggu karena kudeta hingga kekerasan kepada para demonstran yang terjadi di negara tersebut.

Kementerian luar negeri Thailand pada Kamis, 1 Maret 2021, mengatakan pihaknya sangat terganggu oleh korban kerusuhan akhir pekan kemarin di Myanmar.

Dikutip dari Reuters, juru bicara kementerian luar negeri Tanee Sangrat mengatakan pada konferensi pers Thailand menyerukan penurunan situasi, diakhirinya kekerasan dan pembebasan tahanan lebih lanjut.

Baca Juga: Setelah Pak Sumarno, Elsa Dikhianati Orang yang Sangat Dipercayainya, Siapa? Bocoran Ikatan Cinta 1 April 2021

Baca Juga: Ramalan Zodiak 1 April 2021 Sagitarius dan Aquarius: Lebih Tajam dan Akurat, Saatnya Menjadi Tokoh Utama

Ia menambahkan pihaknya tengah bekerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara untuk solusi damai di negara tersebut.

Myanmar diguncang oleh protes hampir setiap hari sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Militer Myanmar menuduh terjadi kesalahan pada pemilihan November sehingga Suu Kyi dan anggota Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) lainnya ditahan di tahanan.

Halaman:

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x