Sekutu Belum Siap Hadapi China, Perang Belum Pecah Kongsi Sudah Bubar, Sekutu Tidak Kompak!

- 20 September 2021, 21:00 WIB
Kapal Induk China di Laut Natuna Utara, Sekutu Belum Siap Hadapi China, Perang Belum Pecah Kongsi Sudah Bubar, Sekutu Tidak Kompak!
Kapal Induk China di Laut Natuna Utara, Sekutu Belum Siap Hadapi China, Perang Belum Pecah Kongsi Sudah Bubar, Sekutu Tidak Kompak! /Foto: reuters/ Stringer///

"Saya marah dan kecewa. Hal tersebut seharusnya tidak dilakukan di antara Sekutu," tegas Le Drian.

Sementara pemimpin dari ketiga negara tersebut menekankan bahwa Australia tidak akan menggunakan senjata nuklir, tetapi menggunakan sistem propulsi nuklir untuk kapal selam untuk menjaga dari ancaman.

Sememntara negara di kawasan Asia memberikan respon terkait dibentuknya AUKUS untuk kemanan regional pasifik.

Jepang dan Singapura seolah memberikan lampu hijau dengan adanya AUKUS untuk pengamanan di pasifik.

Sementara Indonesia sendiri sebagai negara terbesar di kawasan Asia tenggara juga merespon hadirnya AUKUS ini.

Begini respon pemerintah Indonesia terkait AUKUS dilansir dari laman resmi Kemlu RI.

Dilansir dari situs resmi Kemlu Indonesia sendiri merespon pendirian AUKUS oleh AS dengan mengeluarkan 5 pernyataan pada hari Jumat 17 September 2021
 
1. Indonesia mencermati dengan penuh kehati-hatian tentang keputusan pemerintah Australia untuk memilik kapal selam bertenaga nuklir.
 
2. Indonesia sangat prihatin atas  terus berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan.
 
3. Indonesia menekan pentingnya mendorong Australia untuk memenuhi kewajibanya mengenai non-proliferasi nuklir.
 
4. Indonesia mendorong Australia untuk terus memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan sesuai dengan Treaty of Amity and Coopration .
 
5. Indonesia mendorong Australia dan pihak-pihak terkaitlainnya untuk terus mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan secara damai. Dalam kaitan Indonesia menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dalam menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan.
 
Indonesia terlihat sedikit was-was dengan kehadiran kapal selam nuklir nantinya di Australia setelah mendapatkan hibah dari Amerika Serikat.
 
AUKUS bagi Indonesia bisa menjadi ancaman tersendiri mengingat ada penggunaan teknologi nuklir pada alat perang Australia.
 
AUKUS pasti akan terus jalan meskipun Sekutu mulai tidak kompak terutama Perancis yang merasa dirugikan.
 
Bahkan untuk menghadapi China, Amerika merasa perlu bantuan negara lain baik Sekutu maupun negara Asia namun cara mereka membuat Perancis terluka dan tertipu.
 
AUKUS bentukan Sekutu minus Perancis tetap terus jalan demi mengamankan kawasan Indo Pacific dari ancaman militer China yang kini berubah menjadi raksasa dunia. ***

 

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah