Dua Pemimpin Taliban Dirumorkan Terbunuh, Suhail Shaheen: Itu Bohong dan Tidak Berdasar

- 14 September 2021, 20:45 WIB
 Kolase foto, pemimpin tertinggi Taliban Mullah Haibatullah Akhundzada (kiri) dan Wakil Perdana Menteri baru Imarah Islam Afghanistan Mullah Abdul Ghani Baradar (kanan) dirumorkan terbunuh/REUTERS FILE PHOTO
Kolase foto, pemimpin tertinggi Taliban Mullah Haibatullah Akhundzada (kiri) dan Wakil Perdana Menteri baru Imarah Islam Afghanistan Mullah Abdul Ghani Baradar (kanan) dirumorkan terbunuh/REUTERS FILE PHOTO /

 

 

SEMARANGKU – Dua pemimpin Taliban telah hilang dari pandangan publik membuat warga Afghanistan mempertanyakan apakah mereka terbunuh.

Pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Haibatullah Akhundzada hampir sebulan tidak menampakkan diri di depan publik.

Sementara, Wakil Perdana Menteri baru Imarah Islam Afghanistan, Mullah Abdul Ghani Baradar juga sudah berhari-hari tidak menampakkan diri.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri AS Ungkap Presiden Joe Biden Warisi Perjanjian Trump dengan Taliban

Baca Juga: Taliban Ijinkan Perempuan Belajar ke Tingkat Universitas dengan Syarat Kelas Dipisah dan Wajib Gunakan Ini

Ada rumor yang beredar di ibu kota Kabul bahwa Baradar terbunuh atau terluka parah saat beradu argumen dalam rapat pembagian kementerian pekan lalu.

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen membantah rumor terbunuhnya Baradar melalui postingan di Twitter pada hari Senin.

Suhail Shaheen memposting foto-foto catatan tulisan tangan dari salah satu deputi Baradar yang mengatakan dia berada di Kandahar.

Kemudian dia membagikan pesan audio yang mengaku dari Baradar yang dibuat dengan foto-foto lama.

“Mullah Baradar, wakil PM Imarah Islam Afghanistan dalam pesan suara menolak semua klaim bahwa dia terluka atau terbunuh dalam bentrokan. Dia mengatakan itu bohong dan sama sekali tak berdasar,” tweet Suhail Shaheen.

Namun, tidak adanya video menimbulkan banyak pertanyaan bagi warga Afghanistan karena Taliban bukan lagi kelompok pemberontak yang bersembunyi dan wajah Baradar terkenal karena peran internasionalnya.

Postingan Suhail Shaheen di Twitter tidak menunjukkan Baradar di Kandahar dan tidak menampilkan apapun yang dapat mengkonfirmasi kapan pesan audio itu diambil.

Catatan Taliban mungkin telah memicu teori terbunuhnya Baradar melalui historis pemimpin pendiri sebelumnya.

Keberadaan Mullah Mohammad Omar disembunyikan selama dua tahun dan selama waktu itu, Taliban terus mengeluarkan pernyataan atas namanya.

Menurut Jaringan Analis Afghanistan seperti dilansir dari The Guardian 14 September 2021, Baradar sudah dianggap kalah dalam perselisihan internal Taliban mengenai pembentukan pemerintahan baru.

Mereka mengatakan dari tiga orang yang menjadi wakil pemimpin tertinggi Taliban sebelum Kabul diambil alih, Baradar adalah satu-satunya yang tidak mendapat jabatan kementerian besar.

Yaqub Omar, putra dari pemimpin Taliban sebelumnya, diberikan jabatan sebagai menteri pertahanan dan Sirajuddin Haqqani sebagai menteri dalam negeri.

Jaringan Analis Afghanistan juga mengatakan hilangnya Akhundzada di depan publik hampir sebulan setelah Kabul diambil alih, menunjukkan bahwa dia tidak lagi hidup.

Bahkan Mullah Mohammad Omar yang tertutup membuat beberapa penampilan publik dalam bentuk pernyataan radio dan wawancara audio.

“Akan aneh jika Akhundzada yang masih hidup begitu terpencil. Untuk saat ini dia tampak berfungsi sebagai figur simbolis yang dapat bersatu tanpa benar-benar muncul atau berbicara,” kata Jaringan Analis Afghanistan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah