Kemudian dia membagikan pesan audio yang mengaku dari Baradar yang dibuat dengan foto-foto lama.
“Mullah Baradar, wakil PM Imarah Islam Afghanistan dalam pesan suara menolak semua klaim bahwa dia terluka atau terbunuh dalam bentrokan. Dia mengatakan itu bohong dan sama sekali tak berdasar,” tweet Suhail Shaheen.
Namun, tidak adanya video menimbulkan banyak pertanyaan bagi warga Afghanistan karena Taliban bukan lagi kelompok pemberontak yang bersembunyi dan wajah Baradar terkenal karena peran internasionalnya.
Postingan Suhail Shaheen di Twitter tidak menunjukkan Baradar di Kandahar dan tidak menampilkan apapun yang dapat mengkonfirmasi kapan pesan audio itu diambil.
Catatan Taliban mungkin telah memicu teori terbunuhnya Baradar melalui historis pemimpin pendiri sebelumnya.
Keberadaan Mullah Mohammad Omar disembunyikan selama dua tahun dan selama waktu itu, Taliban terus mengeluarkan pernyataan atas namanya.
Menurut Jaringan Analis Afghanistan seperti dilansir dari The Guardian 14 September 2021, Baradar sudah dianggap kalah dalam perselisihan internal Taliban mengenai pembentukan pemerintahan baru.
Mereka mengatakan dari tiga orang yang menjadi wakil pemimpin tertinggi Taliban sebelum Kabul diambil alih, Baradar adalah satu-satunya yang tidak mendapat jabatan kementerian besar.
Yaqub Omar, putra dari pemimpin Taliban sebelumnya, diberikan jabatan sebagai menteri pertahanan dan Sirajuddin Haqqani sebagai menteri dalam negeri.
Jaringan Analis Afghanistan juga mengatakan hilangnya Akhundzada di depan publik hampir sebulan setelah Kabul diambil alih, menunjukkan bahwa dia tidak lagi hidup.