Dia terus berusaha untuk mengakhiri perang walaupun Taliban terus menyerang pemerintahannya.
Usaha kerasnya berbuah pembicaraan damai dengan perwakilan pemberontak di Ibu Kota Qatar, Doha, pada tahun 2020.
Tetapi pihak asing mulai frustasi dengan hasil pembicaraan damai tersebut.
Mereka menyebut tidak ada progres yang signifikan.
Akhirnya mereka meminta untuk ditunjuk pemerintahan sementara untuk menjalankan pemerintahan.
Selama masa kepemimpinannya, dia mengatur agar para pemuda asli Afghanistan yang berpendidikan untuk duduk di kursi pemerintahan.
Dia berjanji untuk memerangi korupsi yang merajalela, memperbaiki ekonomi dan mengubah Negara menjadi pusat dagang di Asia Tengah dan Selatan.
Tapi kebanyakan janji tersebut belum terwujud.
Ghani, 72 tahun, merupakan Doktor dari Columbia University dan merupakan salah satu dari “World’s Top 100 Global Thinkers” oleh majalah Foreign Policy tahun 2010.***