Lagi! China Gunakan Strategi Pembangunan Infrastruktur untuk Menguasai Laut Natuna Utara

- 31 Juli 2021, 16:48 WIB
 Presiden Xi Jinping, China menggunakan strategi pembangunan infrastruktur untuk menguasai Laut Natuna Utara/REUTERS/Jason Lee
Presiden Xi Jinping, China menggunakan strategi pembangunan infrastruktur untuk menguasai Laut Natuna Utara/REUTERS/Jason Lee /REUTERS/Jason Lee

 

 

SEMARANGKU – China menggunakan strategi andalan pembangunan infrastruktur untuk menguasai Laut Natuna Utara yang disengketakan.

China sedang membangun infrastruktur untuk mengendalikan Laut Natuna Utara jika konflik di kawasan itu pecah di kemudian hari.

Malaysia, Brunei, Filipina, Vietnam, dan Taiwan telah menentang keras atas tindakan China yang semena-mena mengklaim perairan internasional tersebut.

 Baca Juga: Pemerintah Indonesia Beri Bantuan Rp224 Miliar Penaganan Banjir China, Benarkah?

Pejabat di Associate Fellow Program Asia-Pasifik, Bill Hayton mengungkapkan China menggunakan kapal selam mereka di Laut Natuna Utara.

“Pasti ada patroli dengan kapal selam di Laut Natuna Utara,” ungkapnya, dikutip dari Express 31 Juli 2021.

Hayton mengatakan strategi China mencoba untuk menjaga semua angkatan laut negara lain agar keluar dari Laut Natuna Utara menggunakan kapal selam mereka.

China sedang mencoba membangun infrastruktur, sistem pengawasan, dan lainnya dengan tujuan jika terjadi konflik, mereka dapat mengendalikan Laut Natuna Utara.

Hayton menambahkan bahwa konflik bisa pecah jika China salah perhitungan dalam penggunaan kekuatan yang besar.

 Baca Juga: Umat Muslim di China Dipaksa Menolak Islam hingga Ditahan dan Disiksa dengan Sengatan Listrik

China mungkin memutuskan untuk memainkan kekuatan besar dan melakukan konfrontasi dengan angkatan laut negara lain yang dapat memicu masalah.

Namun, angkatan laut negara lain masih berusaha menahan amarah untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan konflik.

“Ini waktu yang sulit, Saya pikir semua orang tahu apa yang dipertaruhkan,” ucap Hayton.

Klaim China atas Laut Natuna dibuktikan ketika Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengirim kapal kerajaan dalam kunjungan ke Jepang melewati perairan internasional itu.

Kemudian China dengan tegas memperingatkan kapal-kapal Inggris yang melewati Laut Natuna Utara tersebut.

Wallace mengatakan armada yang dipimpin oleh kapal induk Ratu Elizabeth berhak berlayar di rute apapun yang ditetapkan dengan sah menurut hukum internasional.

Strategi pembangunan infrastruktur China di Laut Natuna Utara ini mirip dengan apa yang mereka lakukan terhadap India.

Presiden China, Xi Jinping berjanji untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan Himalaya-Tibet dengan India.

Pemerintah China mengajak rakyat Tibet untuk mempertahankan perbatasan dengan jaminan kehidupan yang layak di masa depan.

Dengan dibangunnya infrastruktur ini memungkinkan China untuk memperluas perbatasan yang memicu kemarahan India.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x