Umat Muslim di China Dipaksa Menolak Islam hingga Ditahan dan Disiksa dengan Sengatan Listrik

- 30 Juli 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi muslim China, Umat Muslim di China Dipaksa Menolak Islam hingga Ditahan dan Disiksa dengan Sengatan Listrik
Ilustrasi muslim China, Umat Muslim di China Dipaksa Menolak Islam hingga Ditahan dan Disiksa dengan Sengatan Listrik /



SEMARANGKU – Umat muslim kembali mendapatkan tindakan tidak menyenangkan dari otoritas China.

Otoritas China sendiri membuat hellscape distopia untuk menahan dan menyiksa umat muslim.

Amnesty International menemukan bahwa umat muslim di China dibiarkan kelaparan, dipukuli dan diberi sengatan listrik.

Baca Juga: Amerika Serikat 'Beberkan' China yang sedang Bangun Pangkalan ke-2 untuk Peluncuran Rudal Nuklir

Para korban melaporkan bahwa mereka dipaksa untuk duduk di kursi selama berjam-jam.

Dilaporkan bahwa satu orang meninggal di depan teman satu sel setelah duduk di kursi harimau selama 72 jam.

Selain itu, korban juga melaporkan bahwa ada lebih dari 50 mantan tahanan untuk mengekspos penderitaan Uyghurs, Kazakhs, dan sebagian minoritas muslim lain di wilayah Xinjiang China.

Dilaporkan bahwa tahanan dipaksa untuk tetap diam tanpa suara selama berjam-jam.

Baca Juga: Dianggap sebagai Ancaman, Penjabat China Berharap Taliban Tindak Tegas Gerakan Islam Turkestan Timur

Mereka juga diindoktrinasi dan diganggu untuk menolak Islam dan bahasa mereka sendiri.

Sementara itu, Amnesty mengatakan bahwa pihak China menggunakan pretensi untuk memerangi terorisme sebagai cara untuk memusnahkan etnis dan budaya Muslim.

Uyghurs, Kazakhs, dan minoritas muslim yang lain menghadapi kejahatan yang tidak manusiawi dan melanggar HAM.

Hal tersebut karena otoritas China mengancam akan menghapus identitas agama dan budaya mereka.

Jutaan orang telah menjadi sasaran cuci otak, penyiksaan dan pelakuan tidak manusiawi lainnya di kamp interniran.

Selain itu, umat muslim juga mengalami ketakutan yang hebat karena terjebak dalam pengawasan aparat.

"China harus segera membongkar kamp-kamp interniran, membebaskan orang-orang yang ditahan secara sewenang-wenang di dalam dan di penjara, dan mengakhiri serangan sistematis terhadap Muslim di Xinjiang," kata Ms Callamard dikutip dari Mirror.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x