Tanggapi Kudeta di Myanmar, PBB Khawatir dengan Umat Muslim, Ini Alasannya

- 2 Februari 2021, 09:30 WIB
Sekjen PBB, Antonio Guterres.*
Sekjen PBB, Antonio Guterres.* /Twitter.com/@antonioguterres

SEMARANGKU - Pihak PBB khawatir terhadap kondisi 600 ribu Muslim Rohingya di Myanmar setelah terjadi Kudeta pemerintahan pada Senin, 1 Februari 2021 waktu setempat.

Terkait kehawatirannya terhadap umat Muslim Rohingya di Myanmar, PBB berencana untuk bertemu pada Selasa, 2 Februari 2021.

Kekhawatiran PBB terhadap umat Muslim Rohingya di Myanmar usai terjadi Kudeta pemerintahan tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara PBB Stephane Dujarric.

Baca Juga: Alhamdulillah, Ini Kriteria Penerima Bantuan Keringanan Tarif Listrik PLN Februari 2021

Baca Juga: Jelaskan Hukum Melakukan 3M dan Vaksinasi, Wapres Ma’ruf Amin: Wajib Dilakukan!

PBB Khawatir terhadap umat Muslim Rohingya di Myanmar usai terjadi Kudeta pemerintahan

"Ada sekitar 600.000 orang Rohingya yang tetap tinggal di Negara Bagian Rakhine, termasuk 120.000 orang yang secara efektif dikurung di kamp," ujar Stephane, dilansir dari Reuters.

"Mereka tidak dapat bergerak bebas dan memiliki akses yang sangat terbatas ke layanan kesehatan dan pendidikan dasar," tambahnya.

Baca Juga: KRL Yogyakarta-Solo Akan Dioperasikan, Ini Tarif dan Tanggal Uji Coba, Catat!

Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu

Pihak PBB mengatakan bahwa mereka takut kondisi Muslim Rohingya akan semakin buruk karena adanya Kudeta Pemerintahan Myanmar.

"Jadi ketakutan kami adalah bahwa peristiwa tersebut dapat memperburuk situasi bagi mereka," tegas Stephane.

Untuk mengatasi masalah itu, pihak keamanan PBB mengirim 15 orang untuk membahas Muslim Rohingya dengan pihak Myanmar, yang dijadwalkan akan dilakukan hari ini Selasa, 2 Februari 2021. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah