Dekat dengan Kedua Pihak, China Pilih Amati Situasi di Myanmar Pasca Militer Kudeta Aung San Suu Kyi

- 1 Februari 2021, 21:04 WIB
China.*
China.* /Gerd Altmann/Pixabay

SEMARANGKU – Dekat dengan pihak pemerintahan dan oposisinya, China akhirnya memilih untuk mengamati situasi di Myanmar setelah militer kudeta Aung San Suu Kyi.

China mengamati dengan cermat situasi di Myanmar setelah militer negara itu melakukan kudeta dan menahan para pemimpin yang dipilih secara demokratis, termasuk Aung San Suu Kyi, pada hari Senin dini hari, 1 Februari 2021.

Menanggapi hal ini, China mengambil sikap dengan mengamati secara cermat situasi di Myanmar setelah kudeta terhadap Aung San Suu Kyi dilakukan oleh militer negara itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Bank Syariah Indonesia Tidak Hanya Terima Nasabah Muslim

Baca Juga: Rakyat Myanmar Marah dan Frustasi Atas Kudeta Aung San Suu Kyi oleh Tentara Militer

China Pilih Amati Situasi di Myanmar Pasca Militer Kudeta Aung San Suu Kyi

Para pengamat mengatakan gejolak jangka pendek di Myanmar telah diperkirakan dan mungkin akan melanda sentimen bisnis yang sudah menderita akibat efek pandemi.

Tetapi mereka mengatakan Beijing dapat mengambil pendekatan menunggu dan melihat di tengah prediksi bahwa situasinya akan menjadi lebih stabil dalam jangka panjang. Kementerian luar negeri China menggarisbawahi posisi itu pada hari Senin.

"Kami telah memperhatikan apa yang terjadi di Myanmar dan kami belajar lebih banyak tentang situasinya," kata juru bicara kementerian Wang Wenbin, dikutip dari South China Morning Post.

Halaman:

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x