Joe Biden Akan Sepakati Perjanjian Nuklir 2015, Donald Trump Dikutuk Atas Perbuatan Ilegalnya

- 7 Desember 2020, 14:00 WIB
Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden.*
Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden.* /instagram.com/joebiden

Baca Juga: Setelah Sinovac dari China, Giliran Menlu Retno Minta Vaksin Multilateral ke Swiss Dengan Tujuan Ini

Iran telah mengecam AS karena mengadopsi kebijakan standar ganda terhadap Senjata Pemusnah Massal (WMD), dengan menyatakan bahwa Washington tidak pernah mengangkat masalah utama AS di kawasan itu, yaitu rezim Israel yang memiliki ratusan nuklir.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah mengeluarkan fatwa (keputusan agama), yang melarang pengembangan dan produksi senjata pemusnah massal, termasuk nuklir, karena bertentangan dengan Islam.  

Terlepas dari semua ini, Joe Biden mengulangi klaim AS dan mengatakan dia akan mencoba mencegah Teheran memperoleh 'senjata nuklir'.

Baca Juga: Polda Jateng Bongkar Rentetan Adzan Hayya Alal Jihad Setelah Tangkap Pelaku Penyebar Video

Baca Juga: Mensos dan Menteri KKP Pernah di Podcast Miliknya Sebelum ke KPK, Deddy Corbuzier Merasa Bodoh

Pemerintahan Trump mengeluarkan apa yang disebut kampanye tekanan maksimum terhadap Iran setelah keluar dari perjanjian nuklir multilateral 2015.

Hal itu, menargetkan bangsa Iran dengan sanksi ekonomi terberat yang pernah ada untuk memaksanya tunduk.

Namun, kampanye tekanan telah gagal dalam tujuannya, termasuk merundingkan kembali kesepakatan nuklir Iran untuk mencakup program pertahanan nasional Republik Islam dan perannya yang berpengaruh di Asia Barat.

Teheran mengatakan pemerintahan AS berikutnya harus tunduk pada keinginan bangsa Iran di tengah kegagalan terorisme ekonominya di Iran.***

Halaman:

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Pars Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x