SEMARANGKU – Ilmuwan nuklir asal Iran Mohsen Fakhrizadeh mengalami nasib yang tragis sehingga membuat Presiden Iran murka dan menuntut balas atas terbunuhnya ilmuwan tersebut.
Sebelumnya, presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden ingin mengajak kesepakatan nuklir bersama Iran di awal masa jabatannya.
Namun, apakah setelah ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh terbunuh, Joe Biden masih menjalin kesepakatan nuklir?
Baca Juga: Presiden Jokowi Sentil Jawa Tengah dan Jakarta Usai Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Meroket
Baca Juga: Brazil Gelar Pilkada di Tengah Pandemi dengan Lancar, Apakah Indonesia Akan Seperti itu?
Sebelumnya, Joe Biden akan menjabat Presiden AS pada 20 Januari 2021. Dia mengatakan setelah menduduki kursi kepresidenan AS, pihaknya akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir jika Iran melanjutkan kepatuhan yang ketat.
Namun Biden belum merinci apa yang akan dia lakukan untuk memperkuat perjanjian, membatasi program rudal balistik Iran atau mengekang dukungan Teheran untuk terorisme.
Kesepakatan awal membuat Iran berpikir bisa menunggu waktu dan kemudian melanjutkan program nuklirnya, tetapi penting untuk tidak percaya bahwa itu bisa mengalahkan beberapa tahun presiden AS tertentu.
Baca Juga: Edison Cavani Terancam Sanksi FA Usai MU Menang 3-2 Lawan Southampton