SEMARANGKU - Amarah China naik setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyebut "Taiwan belum menjadi bagian dari China".
China mengatakan pihaknya akan menanggapi dengan serius setipa langkah yang ingin merusak kepentingannya.
Dilansir SEMARANGKU dari Reuters, ucapan Mike Pompeo tersebut keluar saat dirinya menjalani sesi wawancara radio AS.
Baca Juga: Cair Pekan Depan, Ini Cara Daftar Bantuan Kuota Internet Gratis Kemendikbud Hingga 50 GB
Baca Juga: Kesepakatan Nuklir AS dan Iran Bakal Lanjut di Masa Joe Biden, Ini Dampaknya untuk Timur Tengah
"Itu diakui dengan pekerjaan yang dilakukan pemerintahan Reagan untuk menjabarkan kebijakan yang telah ditaati Amerika Serikat selama tiga setengah dekade," tambah Mike Pompeo dalam memperkuat penjelasannya bahwa Taiwan belum bagian dari China.
China menganggap bahwa Taiwan adalah masalah yang sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.
Sebelumnya China mengklaim Taiwan bagian dari miliknya namun Pemerintahan Donald Trump justru memberi dukungan kepada Taiwan, seperti penjualan senjata di sana.
Baca Juga: Mengejutkan! Ini Kata Penyelenggara Pilpres AS Usai Donald Trump Tuding Ada Kecurangan
Baca Juga: Entah Apa Maunya, Setelah Selamati Biden-Harris, Tiongkok Justru Ancam Akan Balas AS untuk Ini
Diketahui bahwa Amerika Serikat terikat oleh hukum untuk membantu Taiwan dalam urusan membela diri.
Di sisi lain, Juru bicara Kementerian luar negeri China, Wang Wenbin mengatakan bahwa Taiqan adalah bagian dari China dan tidak bisa dicabut.
Weng Wenbin juga mengatakan bahwa pernyataan Mike Pompeo semakin merusak hubungan China dan AS.
Baca Juga: Inilah Daftar Minuman Keras Miras yang Dilarang dalam RUU Minuman Beralkohol, Catat!
Baca Juga: Woro-woro! Pemerintah Akan Hentikan Penjualan BBM Premium dan Pertalite Tahun 2021 di Daerah Ini
Weng Wenbin juga menyatakan bahwa China akan memberikan serangan balik, jika ada yang mengganggu urusannya.
"Kami dengan sungguh-sungguh memberi tahu Pompeo dan sejenisnya, bahwa setiap perilaku yang merusak kepentingan inti China dan mengganggu urusan dalam negeri China akan ditanggapi dengan serangan balik yang tegas oleh China," tutur Weng Wenbin. ***