Mengejutkan! Ini Kata Penyelenggara Pilpres AS Usai Donald Trump Tuding Ada Kecurangan

- 14 November 2020, 07:15 WIB
Donald Trump.*
Donald Trump.* /Twitter @realDonaldTrump

SEMARANGKU - Usai dinyatakan kalah dari Joe Biden, Donald Trump mengklaim bahwa ada 2,7 juta hak suara untunya yang dihapus, namun tuduhan tersebut tidak berdasar bukti.

Pernyataan dari Donald Trump tersebut langsung dibantah oleh pihak penyelenggara Pilpres Amerika Serikat (AS), menurut penjabat pemilihan federal AS, Pilpres 2020 adalah Pilpres yang paling aman dalam sejarah Amerika Serikat.

Dilansir SEMARANGKU dari PMJ News, pihak penyelenggara Pilpres AS juga membantah adanya penghapusan suara sebagaimana yang disuarakan Donald Trump.

Baca Juga: Presiden Tiongkok Xi Jinping Telat Selamati Joe Biden-Harris, Berharap Donald Trump yang Menang?

Baca Juga: Siap-siap! Kuota Internet Gratis Kemendikbud Cair 2 Kali di Telkomsel, Begini Cara Ceknya

"Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara menghapus atau kehilangan suara, mengubah suara, atau dengan cara apa pun dikompromikan," jelas komite penjabat pemilihan federal AS.

Pada 12 November 2020, Dewan Koordinasi Pemerintah Infrastruktur Pemilu yang terdiri dari penjabar senior dari Departemen keamanan dalam negeri, Komisi bantuan Pemilu AS, serta penjabat tingkat negara bagian pengawas pemilihan juga memberikan komentar atas tuduhan Donald Trump.

"Pemilu 3 November adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika. Saat ini, di seluruh negeri, para pejabat pemilu meninjau dan memeriksa ulang seluruh proses pemilu sebelum menyelesaikan hasilnya," tutur kelompok tersebut.

Baca Juga: Woro-woro! Pemerintah Akan Hentikan Penjualan BBM Premium dan Pertalite Tahun 2021 di Daerah Ini

Halaman:

Editor: Risco Ferdian

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x