SEMARANGKU - Diplomat veteran Amerika Elliott Abrams, perwakilan khusus Amerika Serikat AS baru untuk Iran percaya bahwa sanksi yang dijatuhkan pada Republik Islam oleh Presiden Donald Trump akan tetap berlaku di bawah pemerintahan Biden.
Dia mengungkapkan Presiden terpilih Joe Biden akan memasuki kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Teheran yang pernah ditinggalkan Presiden Donald Trump pada 2018.
Abrams menyinggung perjanjian normalisasi baru-baru ini yang ditandatangani antara Israel dan beberapa negara Arab, menjelaskan bahwa kombinasi kesepakatan perdamaian dengan negara Yahudi dan sanksi AS yang tanpa henti.
Baca Juga: Mengejutkan! Ini Kata Penyelenggara Pilpres AS Usai Donald Trump Tuding Ada Kecurangan
Baca Juga: Entah Apa Maunya, Setelah Selamati Biden-Harris, Tiongkok Justru Ancam Akan Balas AS untuk Ini
"Harus dilakukan untuk membuat Iran mengubah perilakunya," ujar Abrams, dikutip SEMARANGKU dari The Media Line.
Sementara itu, sekretaris kabinet selama sebagian masa jabatan Biden sebagai wakil presiden Hauser mengungkapkan AS dan Iran telah menjalin kesepakatan nuklir pada presiden Barack Obama.
"Saya berasumsi bahwa bahkan jika kesepakatan diperbarui, hal itu akan lebih baik dari yang sebelumnya," katanya.
Baca Juga: Presiden Tiongkok Xi Jinping Telat Selamati Joe Biden-Harris, Berharap Donald Trump yang Menang?