Prancis Tetapkan Status Siaga Satu Pasca Peristiwa Serangan di Nice

30 Oktober 2020, 14:53 WIB
Prancis tetapkan status siaga satu pasca serangan teror yang menyasar sebuah gereja di kota Nice /UPI

SEMARANGKU - Pemerintah Prancis menentapkan status siaga satu pasca aksi teror dan serangan yang menewaskan tiga orang di Kota Nice.

Pemberlakuan status darurat level tertinggi ini diumumkan oleh Perdana Menteri Prancis, Jean Castex pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Di hadapan majelis nasional, Castex di hadapan Majelis Naasional Prancis menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan respon yang tegas atas peristiwa serangan tersebut.

Baca Juga: Cara Daftar BLT BST Kemensos Rp 300 Ribu Hingga Cek Penerima dan Cara Lapor Belum Dapat di Sini

Baca Juga: Kedatangannya ke Pop Up Store Map of the Soul Bikin Heboh, BTS Tulis Pesan Manis untuk ARMY

Dikutip oleh Semarangku dari RRI.co.id pada Jumat, 30 Oktober 2020, serangan teror menewaskan seorang perempuan dan dua lainnya di sebuah gereja di Nice, Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Pasca serangan teror tersebut, polisi Prancis menembak mati seorang pria yang diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di wilayah Montfavet, sekitar Kota Avignon, Prancis.

Stasiun radio Europe 1 meyiarkan bahwa dua pelaku penyerangan meneriakkan kata “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar) saat melakukan aksi teror.

Baca Juga: Drama Korea dari Webtoon Populer True Beauty Resmi Merilis Foto Teaser Karakternya, Cek di Sini

Sementara itu, media lainnya memberitakan tentang penagkapan seorang pria berkewarganegaraan  Arab Saudi oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi setelah melakukan penyerangan dan melukai seorang penjaga di Konsulat Prancis.

Wali Kota Nice, Christian Estrosi melalui unggahan Twitter menyatakan bahwa serangan teror di Gereja Notre Dame tersebut serupa dengan serangan yang menewaskan Samuel Party, seorang guru di Prancis yang tewas pada bulan ini.

Estrosi menambahkan bahhwa sudah saatnya Prancis mengammbil tindakan tegas untuk menghapus apa yang disebutnya sebagai aksi fasisme Islam di Prancis.

Baca Juga: Member Keempat Aespa Resmi Dikenalkan SM Entertainment, Giselle, Ini yang Perlu Diketahui

"Cukup!" kata Estrosi. "Ini waktunya bagi Prancis untuk bertindak tegas demi menghapus aksi fasisme Islam di wilayah kami," sebutnya.

Wartawan di lokasi melaporkan bahwa polisi bersenjata  lengkap dan pistol otomatis melakukan penjagaan ketat di gereja yang terletak di pusat perbelanjaan Jean Medecin, Nice.

Selain itu, sejumlah ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran juga terlihat di lokasi.

Baca Juga: Suga dan J-Hope Kirimi ARMY Kartu Pos Tulisan Tangan, Akhiri Promo Album BTS BE?

Prancis menerima pesan solidaritas dan dukungan dari berbagai negara pasca peristiwa teror tersebut. Salah satunya adalah Inggris.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan ia dan rakyat Inggris akan terus memberikan dukungan terhadap Prancis.

"Saya terkejut mendengar berita serangan brutal di Nice pagi ini, di Basilika Notre-Dame," kata Johnson lewat unggahannya di Twitter.***

Editor: Bakrisal Rospa

Sumber: RRI.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler