Ada Kesamaan Antara Ledakan Beirut Lebanon dengan Bom Bali

8 Agustus 2020, 18:47 WIB
Video Detik Detik Ledakan Bom Beirut /Tangkapan Layar Kanal YouTube Minda the Explorer



SEMARANGKU - Ledakan gudang yang dahsyat di pelabuhan Beirut Lebanon menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai hampir 4.000 orang. Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan 2.750 ton Amonium Nitrat telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan yang ketat.

Ada kesamaan antara ledakan di Beirut Lebanon dengan ledakan bom Bali beberapa tahun silam. Keduanya sama-sama ledakan yang dihasilkan oleh bahan kimia Amonium Nitrat. Berikut ini adalah detail dari Amonium Nitrat dan komentar ahli.

Amonium nitrat adalah bahan kimia industri yang biasa digunakan dalam pupuk dan sebagai bahan peledak untuk penggalian dan penambangan.

Baca Juga: Presiden Trump Mengatakan Ledakan di Beirut Terlihat seperti Sejenis Bom

Baca Juga: Spesifikasi Oppo Watch, Jam Tangan Berknologi AI Bisa Ikuti Warna Baju Secara Otomatis

Ini adalah pengoksidasi yang dianggap relatif aman jika tidak terkontaminasi dan disimpan dengan benar. Tetapi sangat berbahaya jika terkontaminasi, bercampur dengan bahan bakar atau disimpan dengan tidak aman.

Sejumlah besar Amonium Nitrat yang terpapar panas yang kuat dapat memicu ledakan. Menyimpan bahan kimia di dekat tangki bahan bakar besar, dalam jumlah besar dan di fasilitas yang berventilasi buruk dapat menyebabkan ledakan besar. Semakin besar jumlahnya, semakin besar risiko akan meledak.

"Pada skala tertentu, ledakan ini adalah skala kecil dari ledakan bom nuklir daripada dari bom konvensional," kata Roland Alford, Direktur Pengelola Alford Technologies, sebuah perusahaan Inggris yang mempunyai spesialisasi dalam pembuangan persenjataan peledak.

Baca Juga: Ledakan Besar Beirut Diduga dari Bahan Kimia di Sebuah Gudang yang Minim Pengamanan

Baca Juga: Kemampuan Apa yang Dimiliki Oleh Gilang Sehingga Mudah Mempengaruhi Korban Fetish Kain Jarik

“Ini mungkin di antara ledakan non nuklir terbesar sepanjang masa,” katanya yang dilansir dari Reuters.

Para ahli telah mencatat warna asap dan "awan jamur" yang terlihat dalam rekaman ledakan hari Selasa 4 Agustus lalu itu sebagai karakteristik ledakan Amonium Nitrat.

"Rekaman video dari insiden tersebut menunjukkan asap putih-abu-abu awal diikuti dengan ledakan yang melepaskan awan besar asap merah-coklat dan 'awan jamur' putih besar.

Baca Juga: Ini yang dirasakan Saksi Mata Saat terjadi Ledakan Besar di Beirut

Baca Juga: Liga Champions: Raphael Varane Blunder Dua Kali, Ini Tanggapan Eden Hazard untuk Rekannya Tersebut

Ini menunjukkan bahwa gas yang dilepaskan adalah uap Amonium Nitrat putih, beracun, Nitro Oksida merah/coklat dan air,” kata Stewart Walker dari sekolah Forensic, Environmental and Analytical Chemistry di Flinders University.

"Jika anda membuat Amonium Nitrat meledak, anda tidak akan mendapatkan asap merah cokelat itu. Itu sama saja mengatakan pada saya bahwa keseimbangan oksigen dalam kondisi tidak imbang, jadi tidak tercampur sebagai bahan peledak,” lanjutnya yang juga menambahkan jika ledakan Beirut terlihat seperti kecelakaan, kecuali kalau sengaja dibakar.

Baca Juga: Pesawat Air India Tergelincir Saat Mendarat di Tengah Hujan Lebat, Setidaknya 17 Penumpang Tewas

Baca Juga: Samsung Galaxy A71 Selain Teknologi 5G Apa Kelebihan Lainnya, Ini Dia Spesifikasinya

Ledakan Amonium Nitrat di masa lalu

Beberapa kecelakaan industri paling mematikan di dunia disebabkan oleh ledakan Amonium Nitrat. Diantaranya pada tahun 1921, ledakan pupuk Amonium Sulfat dan Nitrat di pabrik Oppau di Jerman menewaskan 565 orang.

Pada tahun 1947, kebakaran meledakkan sekitar 2.300 ton bahan kimia di atas kapal di pelabuhan AS di Texas City, menyebabkan gelombang pasang. Sedikitnya 567 orang tewas dan lebih dari 5.000 terluka.

Di Toulouse, Prancis pada tahun 2001, ledakan di depot Amonium Nitrat menewaskan 31 orang dan melukai 2.500 orang.

Baca Juga: Galaxy Note 20 atau Galaxy Note 20 Ultra, Ini Perbedaan Spesifikasi dan Harga Tiap Modelnya

Baca Juga: Planet Mirip Bumi di Temukan Astronom, Planet Nibiru Atau Super Earth?

Amonium Nitrat yang disimpan di pabrik pupuk Texas meledak dalam sebuah ledakan yang menewaskan 14 orang dan melukai sekitar 200 orang pada tahun 2013.

Pada 2015, ledakan di gudang penyimpanan Amonium Nitrat dan bahan kimia lainnya di pelabuhan China di Tianjin menewaskan sedikitnya 116 orang.

Andrea Sella, Profesor Kimia Anorganik di University College London juga berkomentar tentang ledakan di Beirut. "Gagasan bahwa Ammonium Nitrat dengan jumlah sebanyak itu dibiarkan begitu saja selama enam tahun, hanya akan membuat kecelakaan menunggu untuk terjadi."

Baca Juga: Misteri Terbaru dari Stonehenge Dikuak Para Ilmuwan, Ternyata Asal Usulnya Begini

Baca Juga: Sebut Piramida Dibuat oleh Alien, Elon Musk Langsung Diundang ke Mesir

Digunakan untuk membuat Bom

Amonium Nitrat dapat dicampur dengan zat lain untuk membuat bom. Itu digunakan dalam pemboman Tentara Republik Irlandia (IRA) di London pada 1990-an. Ledakan 1995 yang meledakkan Gedung Federal di Oklahoma City, menewaskan 168 orang, dan ledakan 2002 di klub malam Bali di mana lebih dari 200 orang tewas.

Banyak dari bom rakitan yang digunakan untuk melawan pasukan AS di Afghanistan mengandung Amonium Nitrat. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler