Taiwan Mulai Cari Dukungan Internasional, Usai Serangan Besar-besaran dari China

7 Oktober 2021, 17:35 WIB
Taiwan mulai mencari dukungan internasional usai serangan besar-besaran dari China. /Pool/ Reuters

SEMARANGKU - Taiwan mulai mencari dukungan dari pihak internasional, usai China menyerang wilayah secara besar-besaran waktu lalu. 

Diketahui bahwa Taiwan telah mengungkapkan kemarahannya atas serangan yang diluncurkan oleh China.

Atas serangan China tersebut, Taiwan mengatakan bahwa hubungan keduanya memburuk selama 40 tahun terakhir.

Baca Juga: Live Streaming Belgia vs Perancis dan Prediksi Laga Semifinal UEFA Nations League 2021 Belgia vs Perancis,

Taiwan akan memastikan perdamaian dan stabilitas regional. 

Taiwan juga berupaya untuk dapat bekerja dengan negara-negara demokrasi yang memiliki pikiran sama dengan pihaknya. 

Presiden Tsai Ing-wen mengatakan kepada pejabat senior Prancis dan Australia pada Kamis, 7 Oktober 2021.

Pertemuan antara Taiwan, Prancis dan Australia digelar usai selama empat hari berturut-turut China melakukan serangan udara pada Taiwan.

Baca Juga: Hasil Survei SMRC: Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Capres 2024 dengan Potensi Suara Terbanyak

Taiwan yang diperintah secara demokratis telah mencari dukungan dari negara demokrasi lain, terutama Amerika Serikat dan sekutunya.

Di tengah meningkatnya tekanan militer dan politik dari China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri.

"Kami akan terus memenuhi tanggung jawab kami," kata Tsai dikutip Semarangku dari Reuters.

"Sebagai anggota komunitas internasional untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik." lanjutnya. 

"Kami juga berharap dapat memberikan lebih banyak kontribusi kepada dunia bersama dengan Prancis," tambah Tsai. 

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 7 Oktober 2021: Irvan Dalang Utama Peneror Rumah Al Fahri?

Diberitakan bahwa pihak Prancis telah tiba di Taiwan pada Rabu lalu. 

Namun, tentu saja kedatangan pihak asing memicu amarah China. 

Melalui kedutaan besar China di Paris, pihak China memperingatkan anggota parlemen Prancis untuk tidak menemui pejabat Taiwan.

Peringatan tersebut kemudian telah memicu penolak dari kementerian luar negeri Prancis. 

Ia mengatakan bahwa para senator Prancis bebas bertemu siapa pun yang mereka inginkan, ketika berpergian.

Baik Prancis maupun Australia tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, seperti kebanyakan negara.***

Editor: Khansa Amirah Rasyida

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler