Network
SEMARANGKU - Seorang hakim Amerika Serikat (AS) telah menyetujui ekstradisi mantan Presiden Peru Alejandro Toledo, yang ditangkap di Amerika Serikat pada 2019 setelah menghadapi tuduhan korupsi di negara Peru.
Pada Selasa 28 September 2021, hakim Amerika Serikat Thomas S Hixson memutuskan bahwa tuduhan terhadap Alejandro Toledo memenuhi standar yang ditetapkan dalam perjanjian ekstradisi antara Amerika Serikat dan Peru.
Sebelumnya Peru meminta ekstradisi Alejandro Toledo yang pernah menjabat sebagai presiden negara tersebut dari 2001 - 2006 pada 2018 atas tuduhan menerima suap jutaan dolar dari Odebrecht.
Baca Juga: Korea Utara Kembali Tembakan Rudal Balistik Sebagai Bentuk Kritik Terhadap Amerika Serikat
Odebrecht merupakan sebuah perusahaan konstruksi Brasil yang terlibat dalam kasus korupsi besar-besaran di Amerika Selatan.
"Pengadilan telah mendengar dan mempertimbangkan bukti kriminalitas dan menganggapnya cukup untuk mempertahankan tuduhan kolusi dan pencucian uang berdasarkan ketentuan Perjanjian Ekstradisi antara Amerika Serikat dan Republik Peru," tulis Thomas S Hixon.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat akan memiliki keputusan akhir terkait pelaksanaan ekstradisi Alejandro Toledo, yang sebelumnya ditahan oleh otoritas Amerika Serikat pada 2019 tetapi kemudian dibebaskan menjadi tahanan rumah.
Baca Juga: Amerika Serikat Selidiki Foto Penjaga Perbatasan yang Gunakan Cambuk untuk Ancam Para Migran
Thomas S Hixson mengakui dalam keputusannya bahwa kasus terhadap mantan Presiden Peru tersebut dirasa kurang memberatkan, tetapi dia mengatakan bahwa ada kemungkinan alasan untuk percaya bahwa Alejandro Toledo melakukan kolusi dan pencucian uang.
