Hari Kedua Unjuk Rasa: Warga Palestina Tuntut Pelengseran Presiden Mahmoud Abbas di Ramallah

27 Juni 2021, 18:15 WIB
Warga Palestina berkumpul untuk unjuk rasa hari kedua menuntut Presiden Mahmoud Abbas mengundurkan diri di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, 26 Juni 2021/REUTERS/Mohamad Torokman   /

 

SEMARANGKU – Warga Palestina menuntut pengunduran diri Presiden Mahmoud Abbas dalam aksi unjuk rasa hari kedua di Ramallah, Tepi Barat.

Pada hari Sabtu, 26 Juni 2021, warga Palestina berkumpul untuk unjuk rasa sembari membawa foto-foto aktivis Nizar Banat dan bendera nasional.

Para pengunjuk rasa menerikkan bahwa Otoritas Palestina (PA) telah membunuh aktivis terkemuka tersebut dan menuntut penggulingan rezim Mahmoud Abbas.

 Baca Juga: Kecewa dengan Presiden Mahmoud Abbas, Warga Palestina Menuntut Penggulingan Rezim di Tepi Barat

Warga Palestina juga memblokir tiap-tiap persimpangan menuju Ramallah dan memaksa toko-toko di daerah itu untuk tutup.

Tak hanya di Ramallah, aksi unjuk rasa warga Palestina juga telah meluas di Kota Hebron dan al-Bireh di Tepi Barat yang diduduki.

Warga Palestina benar-benar telah dibuat marah atas kematian Banat yang setelah ditangkap oleh petugas PA pada hari Kamis.

Banat adalah seorang aktivis pendukung kebebasan berbicara dan kritikus kebijakan Otoritas Palestina.

Banat telah berulang kali mengkritik Otoritas Palestina karena korupsi dan soal koordinasi keamanannya dengan militer Israel di Tepi Barat.

 Baca Juga: Pengusiran Paksa Berlanjut di Sheikh Jarrah, 21 Warga Palestina Terluka Diserang Polisi Israel

Petugas keamanan PA terjun untuk menindak dengan cara kekerasan terhadap ribuan warga Palestina yang berunjuk rasa di Ramallah.

Sama seperti yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel, PA yang sebagai badan untuk menaungi warga Palestina di Tepi Barat justru melakukan pelanggaran.

PA meluncurkan gas air mata ke kerumunan warga Palestina di Ramallah dan menyerang mereka dan beberapa wartawan yang meliput kejadian.

Dilaporkan seorang wartawan MEE terluka akibat pukulan ke wajahnya dengan tabung gas oleh petugas keamanan Otoritas Palestina, MEE melaporkan.

Wartawan MEE, Shatha Hammad dibawa ke rumah sakit setelah mengikutsertakan diri dalam unjuk rasa kematian Banat.

Petugas keamanan PA dengan berpakaian preman menyebar di antara kerumunan warga Palestina yang berjalan dari pusat Ramallah menuju kantor Presiden Mahmoud Abbas.

Beberapa petugas PA dengan cara kekerasan menyeret dan memukuli warga Palestina yang ikut unjuk rasa.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler