Kecewa dengan Presiden Mahmoud Abbas, Warga Palestina Menuntut Penggulingan Rezim di Tepi Barat

- 26 Juni 2021, 19:10 WIB
 Warga Palestina menghadiri pemakaman aktivis Palestina Nizar Banat yang meninggal setelah ditangkap petugas Otoritas Palestina di Hebron, Tepi Barat yang diduduki 25 Juni 2021/REUTERS/Mussa Qawasma
Warga Palestina menghadiri pemakaman aktivis Palestina Nizar Banat yang meninggal setelah ditangkap petugas Otoritas Palestina di Hebron, Tepi Barat yang diduduki 25 Juni 2021/REUTERS/Mussa Qawasma /

 

 

SEMARANGKU – Warga Palestina yang menghadiri pemakaman salah satu aktivis Nizar Banat mengungkapkan rasa kecewa kepada Presiden Mahmoud Abbas.

Pada hari Jumat, 25 Juni 2021, puluhan ribu warga Palestina berkumpul di Hebron, Tepi Barat yang diduduki menuntut penggulingan rezim Mahmoud Abbas.

Pelayat yang berbondong-bondong ke Masjid Wasaya Al-Rasoul Hebron, meneriakkan “pergi tinggalkan Mahmoud Abbas”.

Para warga Palestina juga meneriakkan “rakyat ingin menggulingkan rezim” sebab telah dibuat marah terhadap pemerintahan Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat yang dipimpin Mahmoud Abbas.

 Baca Juga: Pengusiran Paksa Berlanjut di Sheikh Jarrah, 21 Warga Palestina Terluka Diserang Polisi Israel

Warga Palestina tidak terima atas kematian Banat setelah ditangkap oleh petugas PA di Kota Dura, provinsi Hebron, Tepi Barat.

Dilansir dari MEE, Banat ditangkap oleh sedikitnya 25 petugas di rumahnya pada hari Kamis pukul 03.30 pagi yang kemudian dinyatakan meninggal tak lama kemudian.

dr Samir Zaarour mengatakan tubuh Banat saat diotopsi menunjukkan bahwa dia dipukuli dengan beberapa luka memar dan patah tulang.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x