Anak Remajanya Ditembak Setelah Lawan Pasukan Israel, Warga Palestina: Ini Adalah Bentuk Protes

5 Desember 2020, 16:06 WIB
Remaja palestina tewas dalam bentrokan dengan Israel. /pixabay.com/hosny_salah

SEMARANGKU – Remaja Palestina dibunuh oleh pasukan Israel karena melawan dianggap sebagai bentuk protes, begitulah kata warga Palestina.

Tentara Israel melakukan penembakan yang mengakibatkan kematian kepada salah seorang warga Palestina yang berusia 15 tahun pada Jumat lalu ketika terjadi bentrok lempar batu yang berlokasi di tepi barat, kata salah seorang pejabat Palestina.

Kendati demikian, pihak militer Israel mengatakan bahwa pasukannya tidak menggunakan tembakan secara langsung.

Baca Juga: Daftar Sekarang! Kartu Prakerja Bagi-bagi Uang Rp 40 Juta, Simak Syarat dan Caranya di Sini

Baca Juga: Mengejutkan! Mata-Mata Donald Trump Ungkap Fakta China Atas Perang Dunia Kedua

Remaja tersebut terkena peluru tajam di bagian perutnya dan dibawa ke salah sebuah rumah sakit di kota Ramallah Palestina untuk mendapatkan perawatan. Namun, kemudian dia meninggal, begitulah yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa tentara telah menggunakan upaya sebagai “cara pembubaran kerusuhan,” termasuk menggunakan tembakan peluru karet untuk menghadapi puluhan warga Palestina yang melakukan pelemparan batu ke arah mereka dan membakar ban kendaraan Israel.

"Laporan penggunaan tembakan langsung selama kerusuhan tidak benar, dan klaim tentang sejumlah perusuh yang terluka dan satu tewas diketahui," katanya sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Hati-hati! Posting Berita Hoaks Vaksin Covid-19 akan Dihapus Facebook dan Instagram Otomatis

Baca Juga: Ganjar Cek Kesiapan Asrama Haji Donohudan untuk Jadi Tempat Isolasi Terpusat dengan 873 Orang

Remaja Palestina yang tewas itu terlibat dalam protes mingguan melawan pemukiman Israel di desa Al-Mughayyar dekat Ramallah begitulah kata salah seorang anggota dewan desa, Murzauq Abu Naeem. Dia juga mengatakan bahwa pengunjuk rasa melakukan lempar batu kepada tentara.

"Kejahatan jelek ini adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.

Bahkan Nickolay Mladenov selaku utusan PBB untuk Timur Tengah terkejut dengan adanya pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Para Pengungsi Pengungsian Merapi akan Dites Swab Antigen, Ada yang Positif Covid-19?

Baca Juga: Wajib Tahu! Tanda-tanda Erupsi Gunung Semeru dan Upaya Mitigasi dari BNPB

"Israel harus dengan cepat dan independen menyelidiki insiden yang mengejutkan dan tidak dapat diterima ini," tulisnya dalam akun twitter.

Warga Palestina berkeinginan merebut kembali negara yang berada di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza. Yang mana wilayah tersebut merupakan wilayah yang telah direbut Israel dalam perang Timur Tengah pada tahun 1967.

Warga Palestina yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat mengatakan bahwa permukiman Israel di sana akan menolak mereka sebagai negara yang layak dan seperti banyak negara melihat daerah kantong itu sebagai penghalang perdamaian dan ilegal menurut hukum internasional.

Baca Juga: Lagi-Lagi Pesta Ini di Waktu Senggang, Anggota DPRD Diringkus Polisi, Ada Apa?

Baca Juga: Advokat Inggris Mengecam Gerakan Anti Muslim Prancis, Staf Pemerintah Dikutuk Masuk Daftar Hitam

Namun, sebaliknya, Israel malah membantah hal tersebut. Dengan alasan kebutuhan keamanan serta hubungan alkitab dan sejarah dengan tanah tersebut. Pembicaraan damai antara Israel dan Palestina gagal pada tahun 2014.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler