SEMARANGKU – Varian Delta memang dikenal sebagai varian Covid-19 yang mudah menyebar, begitu pula di China.
China saat ini menderita wabah Covid-19 paling luas dan menakutkan sejak pertama kali varian Delta menyebar.
Hal tersebut karena varian Delta lolos dari penutupan perbatasan di China.
Baca Juga: Varian Virus Covid-19 Lambda yang Tersebar di 28 Negara, Apakah Lebih Mengkhawatirkan Dibanding Varian Delta?
Hal tersebut mengakibatkan varian Delta menjadi cepat menular dan menjadi wabah paling mengerikan di China.
Dilaporkan bahwa negara tersebut juga mengikuti pendekatan tanpa toleransi terhadap Covid-19.
Menanggapi banyaknya kasus Covid-19, varian Delta lantas di konfirmasi sebagai varian yang sangat menular.
Meningkatnya kasus di China sendiri membuat China mendapatkan wabah paling luas sejak gelombang pertama di Wuhan.
Baca Juga: Meski Tinggal di Rumah, Sebuah Keluarga di Malaysia Terinfeksi Covid-19 Varian Delta
Awalnya, virus varian Delta ini berawal dari petugas bandara yang sedang membersihkan pesawat yang telah tiba dari Rusia.
Mereka lantas di tes dan mendapatkan hasil positif Covid-19.
Sejak saat itu, penyebaran meluas bahkan ke setidaknya lima provinsi dan 13 kota termasuk Beijing.
Penjabat China mengatakan bahwa tujuh dari mereka yang terinfeksi dalam wabah berada di kondisi kritis.
Pada saat ini, jumlah kasus relatif kecil dan menyebar tipis di seluruh wilayah.
Dikarenakan varian Delta, penerbangan dari bandara Nanjing telah ditunda hingga 11 Agustus.
Tak hanya itu, semua penduduk kota 9,3 juta diperintahkan untuk mengikuti tes PCR.
Dikutip dari Mirror bahwa ada juga sebuah pos pemeriksaan yang didirikan di dalam kota Nanjing.
Semua pendatang baru di kota harus menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas khusus yang disediakan.
Provinsi Yunnan dilanda wabah setelah warga mengunjungi negara tetangga Myanmar dan dites positif setelah tiba di rumah, varian delta sekarang menyebabkan peningkatan kasus yang cepat.***