Bakal Ada Lahan Baru Bekas Rob di Demak, Presiden Jokowi: Bisa Dibangun Kawasan Industri

11 Juni 2021, 20:15 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan jalan Tol Semarang-Demak dan melihat ada peluang lahan untuk kawasan industri. /Dok Humas Pemprov Jawa Tengah/

SEMARANGKU – Keberadaan jalan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut bakal melahirkan lahan baru.

Predsiden Joko Widodo melihat lahan baru bekas rob tersebut bisa dijadikan tempat untuk membangun kawasan industri bari di Demak.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat meninjau proses pembangunan jalan Tol Semarang-Demak seksi II, Jumat 11 Juni 2021.

Keistimewaan jalan Tol Semrang-Demak, kata Presiden, adalah fungsinya yang tak hanya sebagai penghubung, tapi juga sebagai tanggul laut yang akan berfungsi sebagai pengendalian banjir.

Baca Juga: PP 21 Tahun 2021 Bisa untuk Atasi Lahan Musnah Akibat Abrasi di Lokasi Tol Semarang-Demak

“Jalan Tol Semarang-Demak ini juga akan berfungsi untuk pengendalian banjir dengan adanya fungsi kolam retensi dan adanya nanti tanggul laut dan pengembangan area yang tadinya terendam menjadi kering,” ujar Jokowi.

Nantinya, kawasan di sekitar Tol Semarang-Demak seksi II yang saat ini masih terendam rob akan menjadi kering.

Jokowi berharap ke depan bisa digunakan menjadi kawasan industri dan pendukungnya.

“Serta pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kita harapkan ini segera bisa diselesaikan sehingga sekali lagi, mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah,” tandas Jokowi.

Jokowi berharap, keberadaan Tol Semarang-Demak nantinya akan mengurangi kemacetan lalu lintas. Terutama dari Kaligawe menuju Bandara Ahmad Yani Semarang.

Baca Juga: Jokowi dan Ganjar Pranowo Tinjau Jalan Tol Semarang - Demak, Presiden Sebut Tol Ini Istimewa

“Jalan Tol ini kita harapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan kaligawe dan bandar udara ahmad yani, ini yang sudah berpuluh-puluh tahun selalu macet baik karena kendaraan-kendaraan besar yang semuanya lewat di jalur ini,” kata Jokowi.

Seperti diketahui, jalan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut Kota Semarang ini memiliki panjang Total 26,70 KM terbagi menjadi dua seksi.

Seksi I yaitu Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 KM dan seksi II yaitu Sayung-Demak yang ditinjau saat ini, sepanjang 16,31 KM.

Pembangunan Tol Semarang-Demak saat ini masih mengalami kendala, terutama status tanah warga tenggelam air laut.

Itu terjadi di area tol Semarang I, yang berada di perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Sehingga, Proyek Strategis Nasional (PSN) tol sekaligus penahan abrasi laut, tidak berjalan maksimal.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan, harus ada ketegasan agar masyarakat nantinya tidak dirugikan atas PSN Tol Semarang-Demak.

Baca Juga: Sanjungan Jokowi Ke Ganjar Pranowo, Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Bagus

Pasalnya, jika tanah warga tenggelam air laut, tidak bisa mendapat ganti rugi karena dinyatakan musnah, akibat bencana atau kondisi alam.

“Tol yang sebagai tanggul laut, ternyata masih terjadi perdebatan, yang menentukan tanah musnah. Siapa yang berwenang, agar rakyat tidak dirugikan. Karena kalau dinyatakan tanah musnah, tidak dapat ganti rugi,” terang Ganjar.

Sebelum meninjau pembangunan jalan Tol Semarang-Demak seksi II, Presiden Jokowi juga melihat Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga.

Bertolak dari Semarang, Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Ketua DPRD Jateng, Bupati dan Wakil Bupati Demak.

Tiba di area pembangunan, Jokowi beserta rombongan disambut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Mereka langsung menuju ke papan infografis Tol Semarang-Demak. Di sana, Ganjar tampak menjelaskan kepada Presiden terkait pembangunan.

“Ini merupakan bagian dari jaringan Tol Jawa Koridor pantai utara jawa. Koridor ini akan menghubungkan, Semarang, Demak, Rembang, Tuban dan Gresik, dan yang untuk ruas Gresik Surabaya telah terhubung jalan tol dan telah dioperasikan,” kata Presiden Jokowi. ***

 

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler