Studi Baru: Kekurangan Vitamin D Tingkatkan Risiko Terinfeksi Covid-19

- 31 Juli 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi Covid-19. *Pixabay
Ilustrasi Covid-19. *Pixabay /Pixabay/

SEMARANGKU - Kadar vitamin D yang rendah dapat membuat orang berisiko terkena Covid-19, menurut studi baru oleh Leumit Health Care Services dan Fakultas Kedokteran Azrieli di Universitas Bar-Ilan.

“Temuan utama dari penelitian kami adalah hubungan signifikan kadar vitamin D plasma rendah dengan kemungkinan infeksi Covid-19 pada pasien yang dites untuk Covid-19, bahkan setelah penyesuaian usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi dan kronis, mental dan gangguan fisik,” kata Dr. Eugene Merzon, Kepala Departemen Perawatan Terkelola Leumit sekaligus kepala peneliti.

"Selain itu, tingkat vitamin D yang rendah dikaitkan dengan risiko rawat inap karena infeksi Covid-19, meskipun hubungan ini tidak signifikan setelah penyesuaian untuk penyebab lainnya."

Baca Juga: Terungkap Reformasi Terselubung di Dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

Vitamin D telah lama dipahami memengaruhi respons imun. Menurut Dr. Milana Frenkel-Morgenstern, pemimpin kelompok penelitian Fakultas Kedokteran Azrieli, sebanyak 70% populasi orang dewasa di seluruh dunia mengalami defesiensi vitamin D.

Para ilmuwan Leumit dan Bar-Ilan menganalisis jika risiko terkena Covid-19 bertambah dan harus menjalani rawat inap itu karena bertambahnya mereka yang mempunyai kadar vitamin D yang rendah.

Dilansir dari The Jerusalem Post, mereka mempelajari 782 pasien positif Covid-19 dan 7.825 pasien negatif dan menentukan bahwa kadar vitamin D plasma yang rendah tampaknya menjadi faktor risiko independen untuk infeksi Covid-19 dan rawat inap.

Baca Juga: Hernan Crespo Tertarik Menjadi Pelatih di Premier League, Tiru Langkah Marcelo Bielsa?

"Kami tidak tahu mekanismenya. Yang kami tahu adalah orang yang sakit parah karena Covid dan dirawat di rumah sakit karena orang-orang ini memiliki kadar vitamin D yang sangat rendah," kata Frenkel-Morgenstern.

Penelitian ini baru saja diterima  untuk diterbitkan dalam The FEBS Journal pada ilmu biomolekuler, seluler dan biokimia.

Ini adalah studi terbesar sampai saat ini, kata Frenkel-Morgenstern. Studi serupa telah menunjukkan hasil yang sama.

Baca Juga: Pre Order Harga Playstation 5 atau PS5, Capai 15 Juta Rupiah di Aplikasi Jual Beli

Sebuah laporan yang diterbitkan awal bulan ini di Clinical Neurology News menekankan pentingnya individu memperoleh dosis vitamin D harian yang direkomendasikan dalam membantu menangkal virus corona baru.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D dan menghabiskan 30 menit di bawah sinar matahari di musim panas dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D.

"Temuan kami sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya di lapangan," kata Dr. Ilan Green, kepala Lembaga Penelitian Leumit. "Risiko infeksi saluran pernapasan akut telah berkurang setelah diberikan suplemen vitamin D seperti yang telah dilaporkan."

Baca Juga: Sepatu Playstation untuk Anak Hasil Kolaborasi ZARA dan PlayStation, Hanya 700 Ribuan

Langkah selanjutnya adalah untuk mengevaluasi ini dan faktor-faktor lain dalam kaitannya dengan kematian karena COVID-19, kata siaran pers seperti dilansir dari The Jerusalem Post. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: The Jarusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x