SEMARANGKU - Terkadang sebuah produk baru membuat Anda kagum dan berkata, "Mengapa saya tidak pernah memikirkan ide yang seperti ini ya?" Atau ungkapan kekaguman yang lain seperti,” Wuuah, gila! Orang yang membuat produk ini bener bener jenius!!”
Tapi tahukah Anda, tidak selamanya ide ide brilian atau inovasi inovasi canggih bisa diterima masyarakat. Beberapa penemuan penemuan inovatif itu bahkan tidak berguna sama sekali.
Dan terkadang, kegagalan sama melegendanya dengan keberhasilan. Bahkan perusahaan-perusahaan besar seperti Google ataupun Apple pernah mengalami kegagalan besar yang terjadi dalam sejarah. Nah, mengutip laman USA Today, berikut ini adalah beberapa penemuan brilian yang tidak bisa diterima pasar.
Baca Juga: NEC Memulai Percobaan Kerja Gaya Baru dengan Teknologi Tanpa Sentuhan
1.Google Glass
Memamakai kaca mata yang bisa berfungsi seperti komputer di wajah Anda layaknya di film film superhero, sekilas adalah ide yang keren. Tapi nyatanya, tidak lama setelah dipasarkan, Google Glass langsung dihentikan pembuatannya.
Pengamat mengatakan, selain harganya yang mahal, privasi dan pertimbangan fashion style juga menjadi kendala orang menggunakan Google Glass.
Bayangkan harga satu unit kacamata pintar itu hampir Rp 20 juta. Padahal setelah diteliti, harga produksi satu unit Glass hanya sekitar Rp 1 juta.
Baca Juga: Mengetik dengan Suara dari Microsoft Word Memudahkan Pelajar
Banyak juga yang khawatir akan fungsi Google Glass. Pasalnya, kacamata ini bisa mengambil gambar atau merekam video secara diam diam.
Bahkan kacamata ini juga dilengkapi sebuah aplikasi yang bisa membuat penggunanya memindai dan mengambil data pribadi secara rahasia.
Bahkan, asosiasi pemilik bioskop dunia juga melarang penggunaan Google Glass di dalam teater untuk mencegah pembajakan film.
Google Glass juga dianggap tidak terlalu fashionable dan stylish. Meskipun frame-nya dapat diganti-ganti, tetap saja kacamata itu tidak cukup bergaya untuk dipakai para sosialita ataupun selebriti.
Baca Juga: Kenapa Ruang Angkasa Gelap Gulita, Ini Penjelasan Singkatnya
2. Apple Newton
Menjelang era 2000an, para pengamat teknologi sepakat bahwa produk canggih yang bakal banyak diminati di millennium baru nanti adalah Personal Digital Assistant (PDA)
Apple di bawah John Sculley langsung mereponnya dengan merilis Apple Newton di tahun 1993. Sebuah produk yang digadang gadang bakal menjadi penemuan visioner.
Beberapa pengamat mengatakan, produk ini sebenarnya adalah contoh yang baik tentang teknologi yang mendahului waktunya. Apple waktu itu mengharapkan produk ini untuk menjadi pelopor di bidang PDA (Personal Digital Asisstant) namun teknologi yang akan ada saat itu belum dapat mewujudkan Apple MessageBoard yang sesungguhnya.
Baca Juga: Sekarang Sillicon Valley Kalau Ribuan Tahun Lalu Adalah Bangsa Sumeria
Masih asingnya masyarakat dengan teknologi seperti ini juga membuat produk ini tidak diminati bahkan untuk pengguna gadget mobile saat itu pun produk ini dianggap tidak dapat diandalkan. Pada akhirnya produk ini dihentikan setelah Steve Jobs kembali memimpin Apple di tahun 1998.
3.Rokok Tanpa Asap RJ Reynolds
R.J. Reynolds, perusahaan tembakau AS terbesar kedua, mulai memasarkan produk ini pada tahun 1988. Rokok tembakau tanpa asap ini diproyeksikan sebagai cara baru yang lebih aman untuk merokok.
Selain kekhawatiran tentang keamanan produk yang sebenarnya, para perokok melewatkan unsur-unsur rokok tradisional yang sudah dikenalnya - asap, api, dan flick.
Baca Juga: Elon Musk Tak Hanya Dipuji Tapi Juga Dikritik
Masalah lainnya adalah rasa kimia tidak menyenangkan yang dilaporkan secara luas, yang digambarkan oleh seorang pengguna menyerupai “plastik terbakar”.
RJ Reynolds sendiri merugi hampir $ 1 miliar karena produk ini sebelum akhirnya menariknya dari pasar setahun kemudian. ***