Ternyata Pluto Punya Lautan di Bawah Es Beku, Mungkin Ditinggali Alien

- 24 Juni 2020, 06:10 WIB
Gambar Pluto berwarna yang diambil oleh wahana antariksa New Horizon,
Gambar Pluto berwarna yang diambil oleh wahana antariksa New Horizon, /NASA / JHUAPL / SwRI/

SEMARANGKU -  Pluto dulunya adalah sebuah planet namun sempat ada wacana untuk menghapus Pluto dari jajaran planet yang diketahui manusia.

Bentuknya yang kurang besar dan materinya yang hanya berisi es kurang cocok untuk disebut sebagai planet.

Hal itu yang akhirnya membuat Pluto sempat dihapus dari jajaran planet di sistem tata surya kita. Namun penelitian tentang Pluto terus dilakukan hingga saat ini.

 Baca Juga: India dan Tiongkok Makin Memanas, Amerika Gatal Masuk Ikut Campur

Belum lama ini para ilmuwan dan astronom melakukan penelitian tentang Pluto dan studi terbaru ini menguak jika Pluto memiliki lautan luas di bawah kerak beku selama 4,5 miliar tahun dan bisa menjadi tempat hidup makhluk asing atau alien.

Sebelumnya Pluto selama ini dikenal sebagai bola es atau batuan beku yang mengorbit Matahari pada jarak 3,7 miliar mil.

Sekarang telah ditelaah dan hasilnya dalam sebuah studi baru menunjukkan bahwa ketika pertama kali terbentuk kemungkinan air cair ada di permukaannya dan berpotensi menyediakan kondisi yang mendukung tempat tinggal makhluk asing.

 Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Insentif Tenaga Kesehatan Covid-19 Segera Dicairkan

Studi baru ini berbeda dari temuan sebelumnya yang menganggap Pluto sebagai bola es. Dikutip Semarangku.com dari Daily Mail, ilmuwan membandingkan simulasi model termal evolusi interior pada gambar permukaan yang diambil oleh wahana antariksa NASA yaitu New Horizons.

Artikel ini sudah tayang di PikiranRakyat.com dengan judul:

Mereka kemudian mengidentifikasi punggungan dan palung di Pluto dan berpendapat tekanan dari gerakan di permukaannya disebabkan oleh air yang mengembang ketika membeku.

 Baca Juga: Motor Sport Heritage Ini Makin Digemari Anak Muda Bahkan Orang Asing Juga

Studi ini menunjukkan planet lain dan planet kerdil di Kuiper Belt seperti Haumea dan Makemake yang kemungkinan juga pernah hangat dan mampu menyembunyikan kehidupan alien.

Studi yang dipublikasikan di Nature Geoscience ini juga menunjukkan bahwa awalnya panas Pluto berasal dari asteroid yang menabrak planet kecil tersebut dan menyatu dengan intinya.

'Fase hangat' ini hanya berlangsung sekitar 30.000 tahun, akibat kesenjangan yang panjang antara dampak asteroid tidak menjadi cukup panas untuk membuat air.

 Baca Juga: Pelatih PSIS Ingin Latihan Dimulai Dua Bulan Sebelum Kompetisi

Panas juga dihasilkan oleh kerusakan unsur radioaktif di dalam batuan.

Jika Pluto terbentuk hanya dalam 30.000 tahun, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, setiap lautan cair juga akan berkembang sangat cepat ketika Pluto masih panas.

Para peneliti mengklaim, kondisi hangat Pluto bisa terjadi sejak 4,5 miliar tahun yang lalu. Sebagai perbandingan, lautan di Bumi terbentuk 3,8 miliar tahun yang lalu ketika sudah berusia 700 juta tahun.

 Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Ancam Seret Pembuat SKD Aspal ke Ranah Hukum

"Bahkan di lingkungan yang dingin ini (Pluto) begitu jauh dari Matahari, semua dunia ini mungkin telah terbentuk dengan cepat dan panas dengan lautan cair," kata Astronom Carver Bierson dari California University di Amerika Serikat.

"Jika mulai panas, Pluto seharusnya mengembang saat laut membeku dan kita harus melihat bagian-bagian ekstensi di permukaannya," tambahnya.

Para ilmuwan mengklaim skenario 'permulaan panas' ini membuat kemungkinan lebih besar bahwa kehidupan mungkin ada di Pluto, karena itu akan memberi air lebih banyak waktu untuk bereaksi di bawah batuan.

 Baca Juga: Gara-Gara Covid-19 Tentara Amerika Harus Berlatih Perang Lewat Game

"Kami sangat yakin air adalah salah satu unsur kehidupan," kata Bierson.

Dia juga mengatakan adanya air yang telah lama di Pluto bisa menyediakan banyak bahan kimia.

Sebagai tetangga Pluto, planet kecil lainnya yaitu Eris, Makemake dan Haumea kemungkinan memiliki sejarah formasi yang serupa, penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketiga planet kecil tersebut dapat menampung lautan.

 Baca Juga: Hoverboard di Film Back to The Future Semakin Menjadi Kenyataan

"Mereka (Eris, makemake dan Haumea) mungkin juga terbentuk dengan lautan terkubur di bawah lapisan es," kata Bierson.

Namun, Bierson tidak mengetahui lautan di planet-planet tersebut masih ada sampai sekarang.

Para ilmuwan sudah lama berpendapat bahwa Bumi adalah satu-satunya planet yang dapat dihuni di tata surya, karena mengorbit di suatu wilayah yang dijuluki 'zona Goldilocks' di mana tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

 Baca Juga: Samsung Galaxy S20 Berteknologi Canggih, Apa Saja Keunggulannya!

Sebelumnya, di tahun 2016 pertama kali disebut Pluto memiliki lautan di bawah tanah setelah NASA mempelajari area seluas wilayah Texas di AS. Area di Pluto ini disebut Sputnik Plantia.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x