Seperti halnya pada Supervolcano Yellowstone yang akhir-akhir ini menjadi sorotan masyarakat AS karena sering mengalami gempa.
“Masalahnya adalah gunung berapi silikat besar ini sering mengalami periode kerusuhan yang terdiri dari peningkatan seismitis, deformasi tanah, dan emisi gas,” kata Dr Cooper.
Namun, menurutnya peningkatan itu belum tentu merupakan tanda bahwa Supervolcano Yellowstone akan meletus.
Entah gempa itu ditimbulkan dari magma baru yang menyebabkan retakan pada batuan di sekitarnya atau disebabkan faktor lainnya.
Oleh karena itu, pemantauan yang cermat terhadap baik sistem Supervolcano Toba, Yellowstone, dan Taupo perlu dilakukan untuk memahami proses yang terjadi pada kedalaman di bawah gunung berapi.***