Ilmuwan Australia Kembangkan Alat Pengujian Gula Darah untuk Penderita Diabetes Melalui Air Liur

- 14 Juli 2021, 18:20 WIB
Ilmuwan Australia Kembangkan Alat Pengujian Gula Darah untuk Penderita Diabetes Melalui Air Liur / Handout via REUTERS
Ilmuwan Australia Kembangkan Alat Pengujian Gula Darah untuk Penderita Diabetes Melalui Air Liur / Handout via REUTERS /UNIVERSITY OF NEWCASTLE/via REUTERS



SEMARANGKU – Para ilmuwan Australia telah mengembangkan sebuah alat penguji untuk penderita diabetes.

Ilmuwan Australia mengatakan bahwa alat uji untuk penderita diabetes tersebut bebas rasa sakit.

Ilmuwan Australia juga menambahkan bahwa strip non-invansif akan memeriksa kadar glukosa penderita diabetes melalui air liur.

Baca Juga: Peneliti Menemukan Ciri Ini Pada Orang yang Pedofil, Cacat Wajah Salah Satunya

Penemuan ini dipimpin oleh Paul Dastoor, profesor fisika di University of Newcastle di Australia.

Penemuan tersebut berhasil dikembangkan untuk membantu para penderita diabetes dalam pengujian tingkat gula mereka.

Hal tersebut karena biasanya mereka yang menderita diabetes harus menusuk jari mereka beberapa kali dengan jaruh dan menempatkan setetes darah pada strip pengujian.

Hal tersebut menimbulkan rasa sakit dan beberapa penderita diabetes menghindari proses tersebut.

Namun untungnya, penemuan ini akan bekerja dengan menanamkan enzim yang mendeteksi glukosa ke dalam transistor.

Baca Juga: Ilmuwan India Temukan Spesies Lumut Baru di Antartika, Dikenal dengan Sebutan Bryum Bharatiensis

Kemudian akan mengirimkan sinyal keberadaan glukosa.

"Air liur Anda memiliki glukosa di dalamnya dan konsentrasi glukosa mengikuti glukosa darah Anda.

"Tetapi itu adalah konsentrasi sekitar 100 kali lebih rendah yang berarti bahwa kami harus mengembangkan tes yang berbiaya rendah, mudah diproduksi, tetapi yang memiliki sensitivitas sekitar 100 kali lebih tinggi daripada tes darah glukosa standar," kata Dastoor.

Sementara itu mereka juga menggunakan bahan-bahan yang luar biasa.

"Bahan-bahan yang bekerja dengan kami luar biasa, mereka adalah tinta elektronik yang dapat bertindak sebagai bahan elektronik, tetapi perbedaannya adalah kami dapat mencetaknya dalam skala besar menggunakan printer reel-to-reel, sama dengan yang Anda gunakan untuk membuat surat kabar," kata Dastoor dikutip dari Al Jazeera.

Proyek tersebut juga didukung dan di biayai oleh pemerintah Australia.

Selain itu alat tersebut bebas rasa sakit dan murah.

Ketua penelitian Australia tersebut juga mengatakan bahwa teknologi yang digunakan untuk penderita diabetes tersebut dapat ditransfer ke pengujian Covid-19, alergen, hormon dan kanker.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x