Ilmuwan India Temukan Spesies Lumut Baru di Antartika, Dikenal dengan Sebutan Bryum Bharatiensis

- 12 Juli 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi Gambar, Ilmuwan India Temukan Spesies Lumut Baru di Antartika, Dikenal dengan Sebutan Bryum Bharatiensis
Ilustrasi Gambar, Ilmuwan India Temukan Spesies Lumut Baru di Antartika, Dikenal dengan Sebutan Bryum Bharatiensis /Pixabay.com/Three-, shots/



SEMARANGKU – Ilmuwan India telah berhasil menemukan dan mengidentifikasi tentang spesies lumut baru di Antartika.

Setidaknya butuh waktu lima tahun untuk ilmuwan India dapat mengidentifikasi lumut yang bernama Bryum Bharatiensis tersebut.

Para ilmuwan India tersebut menemukan spesies tanaman baru sejak peluncuran stasiun penelitian pertama di benua Antartika empat dekade yang lalu.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Krisis Iklim Membuat Umat Manusia Beresiko Kena Malaria dan Demam Berdarah

Spesies baru ini ditemukan selama ekspedisi ke-36 ke Antartika pada tahun 2017. Spesies lumut tersebut diberi sebutan Bryum Bharatiensis.

Para ilmuwan menemukan bahwa lumut tumbuh di daerah dimana penguin berkembang biak dalam jumlah besar.

Terlebih hal tersebut disebabkan karena kotoran penguin yang mengandung nitrogen.

Sementara itu salah satu ahli biologi mengatakan bahwa tanaman di Antartika bertahan hidup dengan kotoran penguin.

Hal tersebut terbilang membantu karena pupuk kandang tidak membusuk dalam iklim di Antartika.

Baca Juga: Studi Baru Ilmuwan: Dinosaurus Punah Duluan Sebelum Asteroid Menghantam Bumi

Selain itu belum diketahui secara pasti bagaimana lumut tersebut bisa bertahan di musim dingin Antartika ketika tidak ada sinar matahari dan suhu yang turun serendah -76C.

Namun mereka meyakini bahwa lumut akan mengering hampir menjadi benih dan tidak aktif selama musim dingin.

Sedangkan pada musim panas mereka akan mulai berkecambah lagi ketika mendapatkan sinar matahari.

"Antartika semakin menghijau. Banyak spesies tanaman beriklim sedang yang sebelumnya tidak bisa bertahan hidup di benua beku ini sekarang terlihat di mana-mana karena pemanasan benua," kata Prof Bast dikutip dari India Times.

Ilmuwan India juga mengatakan mengenai keadaan Antartika yang lapisan esnya sudah dipenuhi celah dan danau air leleh grasial di atas lapisan es, ditambah gletser yang juga mencair menandakan perubahan iklim di benua tersebut.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x