Ganjar Pranowo Perkenalkan Robot RAMA, Pengganti Ater-Ater Buatan Polines

- 19 Juli 2020, 19:13 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo menerima tim robotic dari Politeknik Negeri Semarang (Polines), di Rumah Dinas Puri Gedeh, Minggu (19/7). Tim robotic Polines memperkenalkan karya mereka Robot Asisten Medis Autonomus (RAMA)  yang dapat membantu tugas-tugas tenaga medis. / Humas Provinsi Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo menerima tim robotic dari Politeknik Negeri Semarang (Polines), di Rumah Dinas Puri Gedeh, Minggu (19/7). Tim robotic Polines memperkenalkan karya mereka Robot Asisten Medis Autonomus (RAMA) yang dapat membantu tugas-tugas tenaga medis. / Humas Provinsi Jateng /

Selain bisa mengantar makanan, obat-obatan dan kebutuhan pasien, robot itu juga dilengkapi dengan tab yang bisa digunakan untuk komunikasi. Jadi, pasien dapat video call dengan perawat atau dokter melalui layar tab yang menempel di robot itu.

"Kalau melihat bentuk dan fungsinya, ini sebenarnya nama yang paling pas adalah robot ater-ater (tukang hantar)," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Akan Maju Sebagai Calon Walikota Solo, Gibran Dapat Cinderamata dan Wejangan dari Ganjar Pranowo

Ganjar mengapresiasi inovasi robot yang diciptakan Polines itu. Dengan robot tersebut, maka pasien Covid-19 dapat dilayani dengan baik tanpa ada sentuhan langsung dengan tenaga medis lainnya.

"Ini bagus, kelebihannya menggantikan perawat sehingga tidak bersentuhan langsung, sehingga melindungi tenaga medis kita. Ini juga bisa mengurangi penggunaan APD," jelasnya.

Secara keseluruhan, robot pengganti tenaga medis itu sudah bisa diaplikasikan. Namun, perlu terus dikembangkan agar lebih optimal.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Sowan Ganjar Pranowo. Terkait Maju Calon Walikota Solo?

"Seperti kakinya harus diperbaiki agar bisa menaiki tangga atau jalan yang terjal, juga bisa ditambah sensor atau alat untuk membuka pintu kamar pasien. Kalau itu bisa, tentu sangat bermanfaat untuk penanganan pasien, tidak hanya Covid-19, tapi bisa untuk penyakit menular lainnya," pungkasnya.

Salah satu pembuat robot RAMA, Abbas Kiarostami mengatakan, ide pembuatan robot itu awalnya prihatin dengan banyaknya tenaga medis yang gugur saat menjalankan tugasnya melayani pasien covid-19. Selain itu, penggunaan APD yang sangat tinggi membuat banyak rumah sakit kekurangan APD.

"Jadi kami berinovasi membuat robot ini, agar kontak pasien dengan tenaga medis bisa dikurangi. Dengan robot ini, semua kebutuhan pasien bisa diantar dengan jarak jauh tanpa harus bersinggungan langsung. Selain praktis dan aman, juga bisa mengurangi penggunaan APD," jelasnya.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x