Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya EWS Bencana: Kalau di Ndeso Kabeh Ngerti, Niteni! 

- 9 November 2021, 19:45 WIB
Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya EWS Bencana ; Kalau di Ndeso Kabeh Ngerti, Niteni! 
Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya EWS Bencana ; Kalau di Ndeso Kabeh Ngerti, Niteni!  /DOk Humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tekankan pentingnya EWS guna hadapi bencana longsor. 
 
Gubernur Ganjar Pranowo mencontohkan EWS (Early Warning System) apabila di desa adalah kentongan dan 'ilmu titen'. 
 
Menurut Gubernur Ganjar Pranowo, dengan alat sederhana tersebut, warga desa semua mengerti apabila terjadi bencana alam. 
 
 
 
Pentingnya EWS (Early Warning System) hadapi bencana tanah longsor ditekankan Gubernur Ganjar Pranowo. 
 
Dalam hal ini, Gubernur Ganjar Pranowo mencontohkan alat yang paling sederhana yakni kentongan serta ilmu titen. 
 
“Kalau di ndeso itu kabeh ngerti, niteni (kalau di desa itu semua mengerti, bisa diketahui), kalau cuaca ini harus seperti apa dan seterusnya,” tutur Ganjar Pranowo.
 
Memasuki musim hujan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiagakan personelnya. 
 
Hal itu bertujuan agar Jawa Tengah siap menghadapi situasi terburuk ketika bencana alam terjadi.
 
“Kita dari Forkopimda, hari ini menyiagakan seluruh pasukan kita masing-masing agar Jawa Tengah siap menghadapi situasi yang terburuk,” kata Ganjar Pranowo di halaman kantornya usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana pada Musim Hujan dan Dampak La Nina Jateng, Selasa 9 November 2021.
 
Hal yang paling penting dalam kesiapsiagaan adalah edukasi seperti halnya menggunakan Early Warning System (EWS). 
 
BPBD Jateng pastikan EWS bencana berfungsi dengan baik. 
 
Plt Kalakhar BPBD Provinsi Jateng Safrudin mengatakan, pihaknya juga telah memasang EWS di beberapa titik. 
 
EWS itu untuk menandai adanya longsor.
 
“EWS kita ada yang kita pasang dari BPBD. Early Warning System untuk longsor, jadi kita pasang di beberapa titik,” kata Safrudin. 
 
BPBD juga akan melakukan perbaikan EWS seperti yang ada di Wonosobo. 
 
Menurutnya, EWS mestinya dirawat masyarakat. 
 
“Masyarakat mungkin kurang tahu fungsinya. Padahal itu untuk melindungi mereka. Membuat mereka tidur nyenyak ketika musim hujan. Kadang-kadang sering bunyi. Padahal bunyi kan untuk mengingatkan mereka bahwa ada pergerakan tanah,” jelasnya.
 
Safrudin menyebutkan ada sekitar 9.631 relawan yang sudah disiapkan dengan berbagai kecakapan masing-masing sesuai bidangnya. Termasuk juga peralatan. 
 
Mereka akan siaga menghadapi potensi bencana alam seperti banjir, hingga longsor.
 
Gubernur Ganjar Pranowo tekankan pentingnya EWS (Early Warning System) hadapi bencana tanah longsor.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x