Network
SEMARANGKU - Pengelolaan uang negara selama pandemi sangat vital, hal ini telah disampaikan Irjen Kemenkeu saat berada di ibukota Jateng untuk bersilaturahmi dengan Ganjar Pranowo.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menerima kunjungan Irjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada hari Senin 8 November 2021.
Dalam kunjungan tersebut Ganjar Pranowo dan jajaran Kemenkeu sharing terkait pengelolaan uang negara baik daerah dan pusat, khususnya dalam menstimulus ekonomi selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Berhasil Taklukkan Tanjakan Nepal van Java ; Jalurnya Bikin Klenger Betul!
Irjen Kemenkeu berkunjung untuk memastikan governance di Jateng tetap berjalan. Karena ini masih masa pandemi, Ganjar Pranowo memberi penjelasan soal bagaimana menggunakan keuangan negara dengan benar,
Terlebih penggunaan dana APBN dan APBD menstimulus ekonomi di masa pandemi sangat riskan jika penggunaannya tidak tepat.
Ganjar Pranowo menjelaskan, dalam diskusi tersebut ada beberapa hal yang dibahas. Di antaranya problem apa yang dihadapi dalam konteks governance dan konteks auditing system, serta bagian mana saja yang mempunyai potensi masalah.
"Tadi diungkapkan semua bahwa penentuan harga sendiri yang berbeda, dari waktu ke waktu kok berbeda khususnya ketika kita beli peralatan terkait pandemi." tandas Ganjar Pranowo.
Lanjut Gubernur Jateng bahwa apa yang tadi disampaikan akan ditindaklanjuti, intinya guna mengamankan uang negara dalam kondisi pandemi.
"Ini yang tadi disampaikan, nanti akan kita tindak lanjuti dan diskusikan lagi. Intinya bagaimana mengamankan uang negara dalam kondisi pandemi seperti ini. Uang yang kita keluarkan harus bisa mendorong ekonomi tumbuh." tuturnya.
Terkait pengelolaan keuangan tersebut, Ganjar Pranowo juga menyatakan pentingnya keterbukaan dalam pengelolaan keuangan daerah dan pemerintah pusat.
Lanjut Ganjar Pranowo, bahwa sinkronisasi sistem antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat menjadi penting.
"Ini penting banget sehingga semua bisa tahu dan tidak ada yang disembunyikan karena uang negara semua harus di-disclosed, semua harus terbuka. Sinkronisasi sistem ini yang menurut saya penting sehingga Irjen Kemenkeu datang ke sini untuk memberikan briefing sekaligus mendapatkan masukan dari daerah." ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo menambahkan memasuki era digitalisasi seperti saat ini, sistem e-audit sudah harus masuk. Selain memudahkan proses audit, penggunaan itu juga dapat mempercepat audit.
"Beliau ini sudah ke provinsi lain juga dan saya kira sama problemnya, karena situasinya memang turbulens kemarin, tidak pasti. Jadi kita musti membuat sinkronisasi. Kalau sudah audit saya rasa kita sudah harus masuk e-audit." pungkasnya.***
