SEMARANGKU – Vaksin ekspired atau kedaluarsa yang terjadi di Kudus diduga karena lambatnya distribusi vaksin.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membantah jika pemprov telat melakukan distribusi vaksin ke daerah.
Ganjar menegaskan, setiap vaksin dikirim dari pusat, vaksin itu paling lama berada di gudang obat milik Pemprov Jateng selama dua hari.
"Kemarin ada yang bilang, katanya kelamaan di provinsi. Tidak,” ucap Ganjar Pranowo usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin 8 November 2021.
“Di provinsi itu paling hanya sehari atau dua paling lama dua hari. Begitu datang, kami minta hari itu segera diambil,” imbuh Ganjar.
Tudingan tersebut dituturkan Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay saat meminta pemerintah memberikan klarifikasi terkait adanya 4000 dosis vaksin astrazeneca yang kedaluarsa di Kudus.
Waktu itu, dia mengatakan bahwa kejadian tersebut disebabkan lambatnya distribusi vaksin dari provinsi ke kabupaten.
Baca Juga: Stok Vaksin di Jateng Banyak Tapi Belum Digunakan, Ganjar Pranowo Beberkan Kendalanya