Sebuah Kisah Inspiratif Seorang Pemudik Banyumas Jalani Karantina Karena Laporan Sang Istri

- 8 Mei 2021, 05:15 WIB
Ganjar Pranowo mengunjungin para pemudik yang isolasi mandiri di Banyumas
Ganjar Pranowo mengunjungin para pemudik yang isolasi mandiri di Banyumas /Dok Humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU - Sebuah kisah inspiratif salah seorang pemudik Banyumas yang menjalani karantina. 
 
Ada sebuah kisah inspiratif saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi sejumlah pemudik yang dikarantina di Kabupaten Banyumas, Jumat 7 Mei 2021. 
 
Diantara para pemudik Banyumas yang nekat tersebut, ada satu orang yang harus menjalani karantina, karena ternyata dilaporkan sendiri oleh sang istrinya.
 
Awalnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau lokasi GOR Satria, yaitu tempat untuk karantina bagi pemudik yang masuk ke Banyumas. 
 
 
Di lokasi GOR tersebut, Ganjar bertemu dengan dua orang pemudik yang sedang menjalani karantina .
 
Saat bertemu kedua pemudik tersebut, awalnya Ganjar ngobrol tentang kesannya selama berada dikarantina. 
 
Namun saat ditanya alasan kenapa dikarantina, salah satu pemudik bernama Wagiman mengatakan bahwa ia terpaksa karantina karena dilaporkan oleh sang istri.
 
"Saya dilaporkan istri pak. Gara-gara istri lapor ketua RT, saya langsung dikarantina," ucap Wagiman.
 
Sontak saja jawaban Wagiman ini membuat Ganjar, Bupati Banyumas Achmad Husein dan beberapa pejabat lain turut tertawa. 
 
Ternyata, yang disampaikan oleh Wagiman tersebut bukan candaan belaka. 
 
 
Wagiman mengatakan bahwa ia benar-benar dilaporkan oleh sang istri kepada perangkat desa sehingga harus menjalani masa dikarantina.
 
"Benar, saya dilaporkan istri. Istri saya yang lapor ke pak RT bahwa saya datang dari Jakarta. Langsung sampai sini dikarantina, belum ketemu anak istri dikarantina di sini," ucap Wagiman.
 
Meski awalnya merasa jengkel, namun setelah ia mengetahui bahwa semua pemudik yang datang ke Banyumas pada tanggal 6-17 Mei dikarantina selama lima hari. 
 
Wagiman akhirnya menyadari kesalahannya karena nekat mudik dan sudah menjadi peraturan bersama  harus menjalani karantina di tempat tersebut.
 
"Ya saya menerima, tidak apa-apa lima hari dikarantina di sini. Saya pesan pada saudara-saudara lainnya nggak usah mudik. 
Kalau ingin keluarga sehat semua, jangan mudik. Mudik juga sengsara, karena akan dikarantina seperti saya," ucapnya.
 
Seorang pemudik lain, Rasikun juga mengatakan hal yang sama. 
Ia rela dikarantina karena memang itu sudah menjadi peraturan bersama.
 
"Saya pulang kemarin, tanggal 6, langsung ada perangkat desa yang mendatangi rumah dan meminta saya dikarantina. Saya ikut saja, karena sudah peraturan mau gimana lagi," tutur Rasikun.
 
 
Ia juga berpesan pada pemudik lain untuk menunda kepulangan ke kampung halaman, demi kepentingan bersama. 
 
Selain para pemudik bisa menularkan penyakit kepada keluarga, mereka juga harus sengsara karena harus menjalani karantina yang sudah disepakati bersama.
 
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, kisah Wagiman tersebut justru menjadi kisah yang inspiratif. 
 
Sebab, Wagiman nekat melakukan mudik, sehingga harus menjalani karantina yang telah menjadi ketentuan, karena laporan dari istrinya.
 
"Jadi dia dilaporkan istrinya ke RT. Istrinya bilang, bahwa suaminya akan mudik dari Jakarta tanggal sekian. Maka saat pulang langsung ketahuan. Partisipasi masyarakat Banyumas hebat sekali dan fair. 
 
Kalau masyarakat mendukung seperti ini, ini akan jadi contoh buat semuanya," kata Ganjar.
 
Ganjar juga mendukung upaya yang dilakukan Pemkab Banyumas yang mengkarantina semua pemudik yang pulang ke Banyumas pada tanggal 6-17 Mei. 
 
Selama lima hari lamanya, mereka yang mudik ke Banyumas harus menjalani karantina sebagai efek jera.
 
"Daerah lain tidak semua melakukan seperti ini, tapi beberapa melakukan. Mudah-mudahan semua bisa melakukan, sehingga orang akan mudik jadi mikir, nanti pulang dikarantina ndak jadi lebaran. Maka orang akan memilih tidak pulang dan semuanya jadi aman," pungkasnya.
 
Sebuah kisah inspiratif salah seorang pemudik Banyumas yang menjalani karantina karena laporan sang istri.*** 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah