Warga Kebumen Gotong-Royong Selamatkan Diri dari Tiga Bencana Alam, Simulasi Destana

- 11 April 2021, 19:35 WIB
Ganjar Pranowo jenguk Simulasi Destana, Warga Kebumen Gotong-Royong Selamatkan Diri Dari Tiga Bencana Alam
Ganjar Pranowo jenguk Simulasi Destana, Warga Kebumen Gotong-Royong Selamatkan Diri Dari Tiga Bencana Alam /
 
SEMARANGKU - Pagi hari, suasana di Desa Jladri Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen tiba-tiba gaduh, saat warga sedang menjalankan kegiatan aktivitasnya yaitu bertani, warga desa  dikagetkan dengan tebing di dekat area pemukiman warga terjadi longsor dan mengancam warga yang berada tepat di bawahnya. 
 
Warga desa yang mengetahui kejadian tersebut, kemudian segera  menginformasikan kepada warga yang lain untuk bergotong-royong segera mengungsi, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
 
Terdengar suara kentongan dari berbagai wilayah desa yang memberikan peringatan kepada seluruh warga desa untuk segera menuju ke lokasi pengungsian melalui jalur evakuasi. 
 
Saat mengungsi menyelamatkan diri, warga desa bergotong-royong saling memberikan pertolongan bagi warga desa yang lain, terutama lansia dan anak-anak dari ancaman bencana tersebut.
 
 
 
 
 
Belum reda kepanikan warga desa, di lokasi lain terjadi banjir bandang karena sungai yang melintas desa tidak mampu membendung derasnya arus air sungai. 
 
Sejumlah warga desa yang sedang melakukan kegiatan menambang pasir secara tradisional, langsung kalang kabut berusaha menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman.
 
Tak sampai di situ, satu jam kemudian angin puting beliung memporak-porandakan sudut desa yang berdekatan di area persawahan. Beberapa rumah penduduk roboh dan mengakibatkan korban luka-luka.
 
Warga Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen panik setelah mengetahui wilayahnya dihantam tiga bencana alam sekaligus dalam waktu yang tak berselang lama. 
 
Mereka pun bergegas secara  bergotong-royong menyelamatkan diri menuju tempat pengungsian yang telah ditentukan.
 
 
 
 
Dalam menghadapi bencana alam, warga Desa Jladri sudah mampu dalam menghadapi bencana yang datangnya tak dapat diduga sebelumnya. 
 
Mereka dengan cepat menyelamatkan diri, bergotong-royong mengikuti rute jalur evakuasi yang telah ditentukan, hingga sampai di titik pengungsian akhir yang telah disediakan. 
Di tempat pengungsian yang telah disediakan tersebut telah berdiri tenda-tenda, rumah sakit darurat, dan dapur umum. 
 
Adegan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Simulasi Siklon Tropis Seroja dan Odette BPBD Kabupaten Kebumen, pada Minggu 11 April 2021. 
Kegiatan simulasi di desa Jladri Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
 
"Jadi kita mendapatkan peringatan dari BMKG terkait kondisi cuaca. Kemarin terjadi siklon tropis di NTT dan akan berdampak. 
Salah satu yang mendapat peringatan itu Jawa Tengah, khususnya di wilayah selatan," ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai simulasi.
 
Oleh karena itu, pihaknya telah menginventarisasi wilayah yang diperkirakan rawan terkena bencana mulai dari Wonogiri, Kebumen, Purworejo, Cilacap dan sebagian Karisidenan Banyumas.
 
Terkait early warning system atau sistem peringatan dini terhadap bencana alam, Ganjar menyampaikan bahwa apabila terkendala alat modern, maka dianjurkan dapat menggunakan alat tradisional berupa kentongan.
 
 
 
"Sistem peringatan dini bisa gunakan alat tradisional, kentongan. Nanti bisa kerjasama dengan Babinsa, Babinkamtibmas dan lainnya," terang Ganjar.
 
"Latihan ini penting karena biar orang merasakan dalam menyiapkan diri (hadapi bencana). Harapannya tiap daerah bisa seperti ini," tambah Ganjar.
 
Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto juga menuturkan bahwa pelaksanaan simulasi penyelamatan serta antisipasi warga desa dalam menghadapi bencana alam yang baru saja disimulasikan, dirasa sudah cukup bagus dan lengkap. 
 
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan bahwa Desa Jladri salah satu contoh desa yang telah masuk dalam daftar katagori 60 Desa Tangguh Bencana (Destana), yang ditargetkan mencapai 449 desa di tahun 2022 mendatang.
 
"Untuk saat ini baru 60 Destana. Sedangkan target kami di tahun 2022 sudah selesai semua yakni 449 Destana. Nanti 2024 kami tingkatkan menjadi keluarga tangguh bencana," terang Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x