Seniman Sowan ke Kantor Gubernur Jawa Tengah: Awalnya Kami Minta Izin, Pak Ganjar Ngasih Ide Sekaligus PR

- 16 Maret 2021, 17:07 WIB
Ganjar Pranowo bertemu para seniman Jawa Tengah
Ganjar Pranowo bertemu para seniman Jawa Tengah /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU – Sejumlah seninam mendatangi kantor Gubernur Jawa Tengan Ganjar Pranowo untuk meminta izin perihal diperbolehkannya manggung di tengah pandemic.

Sejumlah seniman tersebut antara lain penyanyi dangdut asal Kota Semarang, Resa Lawangsewu, penyanyi muda asal Magelang, Woro Widowati, Ketua Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Kota Semarang, Hendra Saputra serta beberapa seniman lain.

Menanggapi hal tersebut, Ganjar Pranowo memberikan sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar keinginan para seninam dapat terwujud.

"Ya kemarin teman-teman seniman ini buat video judulnya surat terbuka, intinya ingin curhat dan komplain kenapa mereka tidak bisa manggung. Tentu ini terkait ekonomi. Intinya dia ingin manggung dan meminta kami mengatur banyak hal," kata Ganjar dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Aktif di Pasar Obligasi, BRI Konsisten Sebagai The Best Primary Dealer

Baca Juga: Sistem Resi Gudang Bantu Perekonomian Petani,  Ganjar : Ada Tiga di Jawa Tengah

Baca Juga: Meilia Lau Ungkap Alasan Gunakan Instagram-nya untuk Bongkar Hubungan Felicia Tissue dan Kaesang Pangarep

Ganjar meminta para seniman untuk membuat kesepakatan di antara para seniman berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan.

Ganjar mencontohkan pada acara pernikahan, protokol kesehatannya harus diatur secara ketat dengan mengatur bahwa seniman tidak boleh mengajak penonton bernyanyi atau menari bersama dan sebagainya.

"Kalau semua sepakat, maka intinya kan protokol kesehatan. Prokesnya bisa apa tidak? Tadi disampaikan mereka main di acara pernikahan, maka kalau itu disepakati dan mau uji coba, akan saya bantu. Yuk kita uji coba dulu, seniman tampil di acara pernikahan tapi prokesnya diatur ketat, jaraknya diatur, flow tamu diatur dan tidak boleh ngajak nyanyi atau joget bareng," terangnya.

Kalau itu bisa dilakukan, maka sebenarnya potensi para seniman kembali ke panggung lanjut Ganjar akan sangat tinggi. Apalagi, melihat gradasi warna di Jateng yang terus membaik, maka hal itu bisa saja dilaksanakan.

Baca Juga: Sistem Resi Gudang Petani Jawa Tengah, Ganjar Pranowo : Dorong Contoh 3 Daerah Ini

Baca Juga: Seniman di Jateng Sudah Boleh Manggung Tapi Ganjar Pranowo Beri Syarat dan Peringatan Ini

Baca Juga: Bantuan Sosial BST Rp300 Ribu Cair di Jawa Timur, Berikut Cara Cek Penerimanya Di sini!

"Sama seperti sekolah tatap muka saja kita siapkan kok sekarang, tapi prokesnya mesti disiapkan. Nah di teman-teman seniman ini juga harus disiapkan, umpama daerahnya hijau, ada acara pernikahan, silahkan tampil menghibur tapi harus prokesnya benar-benar dijaga. Tentu suasana berbeda karena terasa dingin, tapi dengan situasi seperti ini, mungkin cara itu yang paling optimal," tegasnya.

Bahkan lanjut Ganjar, tak hanya event kecil seperti pernikahan, tidak menutup kemungkinan konser besar bisa dilaksanakan setelah ada kesepakatan antar para seniman terkait penerapan protokol kesehatan itu. Misalnya konser besar dengan metode drive in atau dengan metode lainnya.

"Maka saya kasih kesempatan, coba diskusi dulu dan hasilnya dikasih ke kita. Sambil menunggu itu, saya juga pesan agar jangan putus asa dan terus berkreasi. Kalau tidak bisa manggung, ya cari sumber pendapatan yang lain. Tadi diantara mereka ada yang jualan, jadi youtuber, saya kira ekonominya tetap bisa berjalan," tegasnya.

Terkait hal itu, Resa Lawangsewu mengatakan bahwa ide dan pekerjaan rumah dari Ganjar menjadi sebuah tantangan para seniman Jawa Tengah. Memang selama ini, belum ada kesepakatan bersama antar seniman tentang tata cara penyelenggaraan hiburan sesuai protokol kesehatan.

"Awalnya kami minta perizinan, ternyata pak Ganjar ngasih ide sekaligus PR untuk kita. Kita kumpul dulu, gimana kesepakatan kita sebagai seniman. Tantangannya, bisa nggak kita mengadakan konser dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Selama ini lanjut Resa, beberapa seniman justru ada yang nekat manggung. Akan tetapi, mereka dibubarkan oleh pihak keamanan dengan alasan pelanggaran protokol kesehatan.

"Jadi memang harus ada pertemuan seniman untuk buat kesepakatan bersama. Pada intinya kami pasti bisa, yang susah itu mengatur penontonnya. Maka nanti kami juga akan ajak teman-teman event organizer untuk ngobrol bareng terkait masalah ini," ucapnya.

Hal senada disampaikan Woro Widowati. Setelah berdialog dengan Ganjar, ia mendapat banyak hal baru tentang bagaimana kewajiban para seniman yang harus dipenuhi sebelum menuntut perizinan manggung diberikan.

"Kita jadi lebih terbuka, oh kita harus seperti ini. Kedepannya akan kami sampaikan pada teman-teman seniman lain, akan kami bahas bersama bagaimana caranya agar ke depan bisa lebih baik lagi," ucapnya.

Sementara Ketua PAMMI, Hendra mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar diskusi dengan sejumlah seniman lintas genre di Jateng guna mencapai kesepakatan bersama terkait penyelenggaraan event hiburan di tengah pandemi.

"Setelah itu, kami akan melakukan uji coba di masing-masing daerah untuk melihat perkembangannya. Kalau itu berjalan, maka bisa dilakukan lebih besar lagi. Intinya dari audiensi ini, pak Gubernur mengatakan seniman bisa kembali manggung, asal benar-benar bertanggungjawab terkait protokol kesehatan," ucapnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah