PPKM Mikro Besok Dimulai! Begini Wujud Dukungan dari Pemprov Jateng

- 8 Februari 2021, 16:23 WIB
Ilustrasi PPKM Mikro
Ilustrasi PPKM Mikro /Pixabay

SEMARANGKU – Guna menyukseskan program pemerintah yang berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang biasa disebut PPKM mikro, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut melakukan dukungan untuk keberhasilan PPKM mikro dengan menyiapkan keperluan logistik kesehatan.

Program PPKM mikro akan dimulai pada tanggal 9 hingga 22 Februari 2021 dan berikut wujud dukungan dari Pemprov Jateng.

Pemprov Jateng, selain memberikan dukungan PPKM mikro dengan menyiapkan keperluan logistik, juga mengadakan pelatihan tenaga lacak (tracer) secara virtual.

Baca Juga: Trik Jitu Dapatkan Kuota Internet Belajar dari Telkomsel! Cukup Pakai 3 Cara

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Dilanjut? Ini Kata Kemnaker Tentang Pencairan BSU Tahun 2021 kepada Karyawan

PPKM Mikro besok dimulai! Begini wujud dukungan dari Pemprov Jateng

Dipaparkan oleh Yulianto Prabowo selaku Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah bahwa dukungan yang bersumber dari Pemprov Jateng tidak hanya berupa dukungan logistik.

Selain Pemprov Jateng yang dapat berperan untuk menyukseskan PPKM mikro antara lain pemerintah pusat, kabupaten kota, hingga pemerintah desa.

"Banyak dukungan logistik dari pemerintah pusat provinsi, kabupaten atau kota. Pemerintah desa juga bisa menganggarkan 8 persen dari Dana Desa. Jadi dari sumber anggaran cukup banyak, bisa dipakailah karena pandemi  ini prioritas. Hari ini mengajukan kebutuhan anggaran tersebut," tutur Yuli, seusai menghadiri rapat penanganan cOVID-19 pada Senin, 8 Februari 2021.

Baca Juga: Ada Aturan Baru! Simak Cara Mencairkan Dana Bantuan BST Rp300 Ribu Bulan Februari di Kantor Pos

Baca Juga: Jika BLT Subsidi Gaji BSU Tak Ditransfer Lagi, Karyawan Bisa Pertimbangkan Bantuan Ini untuk Dapat Rp2,4 Juta

Menurut Yuli, dengan mengingat keterbatasan petugas dari puskesmas, selain Pemprov Jateng memberikan dukungan logistik untuk menyukseskan PPKM mikro, Pemprov Jateng juga melakukakan pembekalan teknis pelacak (tracing) kepada satgas jogo tonggo atau pemerintah desa yang dilakukan secara virtual.

"Bisa dibantu dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, satgas Jogo Tonggo, kita bekali teknis bagaimana tracing, bagaimana mencegah infeksi, pembekalan logistik rapid tes antigen, kemudian Alat pelindung diri," imbuhnya.

Selain itu, Yuli juga menyebutkan bahwa setiap wilayah prioritas (zona merah dan oranye) memiliki setidaknya tiga tim tracing. Setiap tim idealnya memiliki tiga anggota.

Baca Juga: YES! Kemnaker Akan Mencairkan Lagi BLT Subsidi Gaji, Ini Penyebab BSU Dilanjut Tahun 2021

Baca Juga: Alhamdulillaah, Pemerintah Bagi Bantuan BST Rp300 Ribu Lewat Kantor Pos, Ini Cara Mencairkan Dananya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah mengklasifikasikan zonasi daerah, berdasarkan risikonya.

"Kalau lihat peta zonasi kabupaten atau kota dengan risiko tinggi ada 5, risiko sedang ada 30. Sementara Peta zonasi kecamatan risiko tinggi 25, risiko sedang 475, risiko rendah 58, sedangkan 18 tidak ditemukan kasus. Kalau peta zonasi kelurahan atau desa, risiko tinggi 158, sedang 2.468, risiko rendah 1.275 dan tidak ada kasus 4.671," sebutnya.

Untuk wilayah yang masuk zona merah dan orange Ganjar mengintruksikan agar menyiapkan tempat untuk isolasi mandiri (isoman).

Baca Juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja Selesai, Ganjar Pranowo: Ambil Pelajaran Ini

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Belum Melihat Dampak Hasil Jateng di Rumah Saja, Ini Penjelasannya!

"Puskesmas ditambah Babinsa, Bhabinkamtibmas akan galakkan bantuan tracer, peralatan didukung setidaknya ada rapid test antigen yang nanti akan di taruh di sana. Teknisnya akan dibicarakan," pungkas Ganjar.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x