Copot Izin Distributor Pupuk Bersubsidi Cilacap, Ganjar Pranowo: Jangan Ganggu Petani Saya!

20 November 2020, 08:00 WIB
Ganjar Pranowo terima rekomendasi IDI untuk batalkan libur panjang akhir tahun 2020 /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo cabur izin usaha salah satu distributor pupuk bersubsidi di Kabupaten Cilacap.

Hal itu disebabkan distributor tersebut meminta tambahan biaya pupuk dari petani diluar harga yang ditetapkan.

Ganjar Pranowo menerangkan bahwa tambahan satu juta ton pupuk bersubsidi sudah tiba dan diminta segera disalurkan pada masyarakat.

Baca Juga: Viral Lagi! Aa Gym Bungkam Bintang Tamu ILC Hanya dengan 1 Hadist Ini

Baca Juga: China Saja Tak Cukup, Kim Jong Un dan Senjata Nuklirnya Tambah Daftar Tantangan Biden-Harris

"Sekarang ada tambahan satu juta ton pupuk bersubsidi. Maka saya minta segera dibagikan. Penyuluh membantu dan pengecer membantu. Jangan ada yang main-main, karena hari ini saya mencabut izin usaha satu distributor pupuk bersubsidi di Cilacap," tutur Ganjar.

Ganjar mengatakan tidak akan main-main terkait penyaluran pupuk bersubsidi ini. Begitu ada laporan di Cilacap itu, bahwa distributor meminta tambahan biaya untuk petani, langsung dicopot.

"Tadi pagi, saya dapat laporan lagi, katanya yang subsidi habis, kalau mau beli yang non subsidi. Langsung saya minta kejar itu, begitu ketahuan cabut izinnya," tegasnya.

Baca Juga: Cair Lusa, Dapatkan Kuota Internet Gratis Kemdikbud 100 GB Khusus November Ini, Begini Caranya

Baca Juga: Wah! Presiden Jokowi Justru Besyukur Ada Pandemi Covid-19 Karena Hal Ini

Sampai saat ini, baru satu distributor yang dicabut izin usahanya. Tapi beberapa petani sudah melaporkan melalui medsos atau secara langsung.

"Sekarang kami sebar ke medsos info itu, lengkap dengan nomor telpon yang menangani. Maka awas, kalau ada yang main-main soal ini, izin usahanya pasti tak cabut. Kalau ada petani yang diapusi (dibohongi), laporkan!" tegasnya.

Pihaknya akan terus memantau penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan. Tim khusus pemantau pupuk sudah ada dan melakukan pengawasan.

Baca Juga: V BTS Bikin ARMY Nggak Bisa Napas Jelang Life Goes On Album BE Deluxe Edition Dirilis

Baca Juga: Tanpa Ribet, Kereta Api Rute Ini Tak Syaratkan Surat Bebas COVID-19 Lagi, Cek Yuk!

"Tidak hanya cabut izin usahanya, kalau ada yang menyelundupkan, saya pidanakan. Jangan main-main, karena ganggu petani saya," tegasnya.

Disinggung terkait kelangkaan pupuk di Jawa Tengah, Ganjar menerangkan bahwa itu karena ada keterlambatan pasokan akibat adanya pemotongan kuota. Kemarin-kemarin lanjut dia, jatah pupuk di Jawa Tengah hanya berkisar 42%.

"Kan kurangnya banyak sekali, maka kami menyalurkan itu kepada yang benar-benar berhak. Itu kemarin karena ada keterbatasan, tapi sekarang sudah ada tambahan satu juta ton di Indonesia, Jawa Tengah termasuk yang mendapatkan bagian itu," ucapnya.

Baca Juga: Akses info.gtk.kemdikbud.go.id Cek Syarat Hingga Mekanisme Pencairan BLT Guru Honorer BSU Kemdikbud

Baca Juga: Polisi Kumpulkan CCTV Sebagai Barang Bukti Prokes, Habib Rizieq Bakal Dipenjara?

Jika tidak ada keterlambatan pasokan, sebenarnya kondisi pupuk di Jawa Tengah masih aman. Untuk itu, dengan adanya tambahan ini, ia berharap segera tersalurkan pada petani.

"Sekarang sudah ada, maka kami mendorong segera disalurkan. Penyuluh-penyuluh saya harapkan juga segera melakukan pendampingan," pungkasnya. ***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler