Ganjar Pranowo Tegur Sejumlah Bupati dan Walikota di Jateng Gara-Gara Jumlah Testing Covid-19 Rendah

29 September 2020, 15:42 WIB
Ganjar Pranowo menegur sejumlah Bupati dan Walikota yang daerahnya rendah soal testing untuk Covid-19 /Semarangku/Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tegur sejumlah Bupati dan Wali Kota dengan tingkat testing kasus Covid-19 yang rendah. Bahkan, Ganjar meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng langsung terjun menangani hal itu.

Awalnya, Ganjar Pranowo memaparkan perkembangan penanganan Covid-19 di layar monitor saat memimpin rapat percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja, Senin (28/9).

Ketika menerangkan tentang tingkat pengambilan spesimen di sejumlah daerah di Jawa Tengah, ia melihat ada beberapa daerah yang masih rendah dan tidak memenuhi target.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Tersangka, Ganjar Pranowo: Bukti Proses Hukum Setara, Terimaasih Polda

Baca Juga: Polemik Pemutaran Film G30S PKI Muncul, Komisi I DPR RI Angkat Bicara!

Ganjar Pranowo langsung meminta Bupati dan Wali Kota yang juga mengikuti rapat melalui virtual untuk meningkatkan testing. Menurutnya, peningkatan testing penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Tolong testing ditingkatkan. Jangan khawatir dengan peningkatan kasus dan jangan khawatir soal citra. Kami akan bantu dari sini, jadi tolong ini bisa menjadi perhatian," kata Ganjar Pranowo.

Dalam paparan itu, terlihat beberapa daerah memang tergolong sangat rendah dalam upaya testing. Bahkan, beberapa daerah tingkat pengambilan spesimennya masih di bawah 20 persen.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Cadangkan Gedung Diklat Pemprov Jateng Jadi Ruang Isolasi, Banyumas Hampir Penuh

Baca Juga: Ketegasan Ganjar Pranowo Membuahkan Hasil, Tak Ada Daerah Zona Merah di Jawa Tengah di Minggu ke 39

Diantaranya Wonogiri (7 persen), Banjarnegara (7 persen), Purbalingga (18 persen) dan Grobogan (17 persen). Selain itu, ada juga beberapa daerah dengan tingkat tes kurang dari 50 persen, seperti Temanggung (46 persen), Wonosobo (27 persen), Purworejo (33 persen), Kabupaten Pekalongan (28 persen), Pemalang (21 persen), Brebes (29 persen), Kabupaten Semarang (33 persen), Pati (36 persen), Rembang (24 persen), Blora (25 persen), Kudus (32 persen) dan Sragen (27 persen).

Ditemui usai rapat, Ganjar Pranowo mendorong daerah-daerah tersebut untuk meningkatkan testing. Bahkan, pihaknya meminta Kadinkes Provinsi Jateng langsung berkoordinasi dengan Kadinkes di beberapa Kabupaten/Kota yang masih rendah pengambilan spesimennya hingga minggu ke-39 itu.

Baca Juga: Flyover Ganefo Mranggen Dibangun Tahun Ini, Ganjar Pranowo Minta Kontraktor Terapkan Padat Karya

Baca Juga: Hasil Rapat dengan KPU Bawaslu, Ganjar Pranowo Larang Kampanye Terbuka di Pilkada Serentak Jateng

"Saya minta laporan harian, biar kita tahu apa kesulitannya dan apa masalahnya," imbuhnya. Jika memang daerah memiliki kesulitan untuk memenuhi target testing, pihaknya akan memberikan bantuan secara penuh.

"Apakah nggak punya alat, nggak punya surveilans atau apa masalahnya. Nanti kami bantu. Yang penting jangan sampai nggak punya semangat, tidak boleh kalau itu," tegasnya.

Jawa Tengah memang sedang gencar menggenjot jumlah pemeriksaan spesimen dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Bahkan sampai saat ini, tren pemeriksaan spesimen di Jateng telah melampaui target.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Cadangkan Gedung Diklat Pemprov Jateng Jadi Ruang Isolasi, Banyumas Hampir Penuh

Baca Juga: Mabes Polri Larang Gelaran Nobar Film Penghianatan G30S PKI

Dari target yang ditetapkan pemerintah pusat sebanyak 4.991 perhari, Jateng mampu melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 6.000 perhari. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler