Sidak ke Bengawan Solo, Ganjar Pranowo Temukan Pipa Siluman dan Bangkai Babi

6 Agustus 2020, 14:28 WIB
Ganjar Pranowo saat sidak dibeberapa perusahaan di bantaran Bengawan Solo. / Humas Prov Jateng /

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak ke sungai Bengawan Solo di Kabupaten Karanganyar, Kamis (6/8). Sidak dilakukan untuk memastikan tidak ada pencemaran yang dilakukan perusahaan-perusahaan di bantaran sungai dengan cara membuang limbah ke sungai.

Dalam sidak tersebut, Ganjar harus berjalan kaki menyusuri sawah-sawah dan kebun petani untuk melihat secara langsung kondisi sungai Bengawan Solo dan sungai Sroyo, yang merupakan anak sungai Bengawan Solo.

Meski menggunakan pakaian adat beskap dan memakai sarung batik, namun tak menghalangi langkah Ganjar blusukan sampai ke tepian sungai.

Baca Juga: Ikut Lapak Ganjar, Omzet Sri Ambarwati Langsung Naik 350 Persen

Baca Juga: Ganjar Pranowo Balas Surat Kayla dengan Datang Langsung dan Luncurkan Cerpen Karyanya

Dari pantauannya di Sungai Sroyo, Ganjar menemukan adanya pipa siluman dari perusahaan yang langsung membuang limbah ke sungai. Bau yang ditimbulkan di sungai itu tercium cukup pekat dan busuk. Sementara di Bengawan Solo, Ganjar menemukan adanya bangkai babi yang mengambang di sungai dengan warna hitam itu.

Beberapa perusahaan besar maupun ternak babi yang ada di bantaran sungai langsung didatangi Ganjar Pranowo. Kepada manajemen perusahaan maupun peternak babi, Ganjar meminta mereka menghentikan pembuangan limbah secara langsung ke sungai dan segera memperbaiki pengelolaan limbahnya.

"Tadi ada satu yang belum memperbaiki, terus saya minta ke perusahaan, ya jangan pakai pipa siluman. Dia mengelak, tapi saya sudah melihat secara langsung di lapangan. Mereka berjanji akan memperbaiki besok, dan saya minta laporannya setiap hari," kata Ganjar.

Baca Juga: 6 Tanda Orang Sedang Berbohong Menurut Agen FBI, Diantaranya Lewat Wajah dan Gerakan

Baca Juga: Fitur Baru Reels di Instagram, Apakah Benar Facebook Meniru TikTok

Sidak itu lanjut Ganjar Pranowo dilakukan untuk menagih komitmen para perusahaan besar maupun peternak babi yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo untuk tidak membuang limbah ke sungai. Komitmen itu ditandatangani secara bersama pada Desember 2019 lalu dan batas waktunya sampai Desember akhir tahun ini.

"Sebelum sampai Desember, ini sudah saya tagih dan lihat progresnya. Tadi ketemu sama perusahaan alkohol, dia berjanji akan menghentikan produksi sebentar untuk perbaikan pengelolaan IPAL dan kita hormati," terangnya.

Memang permasalahan terjadi pada peternak babi. Menurut Ganjar, banyak peternak yang tidak memiliki IPAL sehingga membuang kotoran hingga bangkai babi ke sungai.

Baca Juga: MotoGP Ceko: Valentino Rossi Kejar Rangkaian Rekor, Salah Satunya Angka 200 di MotoGP 2020

Baca Juga: Asa Fabio Quartararo Menjadi Juara Dunia 2020 Terbuka Lebar, Meskipun Marc Marquez Kembali Turun

"Tadi saya lihat Genjiknya (bangkai anak babi) mengambang di sungai. Itu jangan, maka peternak ini perlu pembinaan agar bisnisnya tetap jalan, tapi pencemarannya tidak dilakukan," ucapnya.

Ganjar Pranowo menegaskan, pihaknya belum akan melakukan penegakan hukum pada perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran itu. Namun, ia mengingatkan agar segera memperbaiki dan mematuhi komitmen untuk perbaikan IPAL yang sudah ditandatangani bersama.

"Tapi kalau seandainya tidak memperbaiki, ya mohon maaf, terpaksa nanti kita ambil tindakan hukum pada mereka," tegasnya.

Baca Juga: Mengapa Raffi Ahmad Tak Jadi Bercerai dengan Nagita Slavina, Ini Penjelasan dan Pengakuannya

Baca Juga: Presiden Trump Mengatakan Ledakan di Beirut Terlihat seperti Sejenis Bom

Sementara itu, salah satu petinggi perusahaan yang masih membuang limbah ke sungai, Edy mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki proses pembuangan limbah di perusahannya.

"Besok akan langsung kami perbaiki pak, laporannya nanti akan kami serahkan," katanya kepada Ganjar.

Sementara itu, salah satu peternak babi, Haryanto mengakui kesalahannya kepada Ganjar Pranowo. Ia mengatakan masih membuang limbah ternaknya langsung ke sungai.

Baca Juga: Facebook Tambahkan Fitur Siaran Langsung di Messenger Rooms , Coba Saingi Zoom

Baca Juga: Siap Saingi YouTube, Facebook berikan Fitur Video Musik Berlisensi

"Mohon maaf pak, saya mengaku salah. Solanya saya belum punya IPAL," terangnya.

Tak hanya pelanggaran, dalam sidak tersebut, Ganjar Pranowo juga menemukan ada satu perusahaan tekstil besar yang sudah memenuhi komitmen untuk pengelolaan IPAL.

Perusahaan tekstil tersebut sudah membeli alat dan memasangnya, sehingga limbah yang dibuang sudah memenuhi standar batas baku mutu air.

Baca Juga: Cara Mencuci Sepatu Dengan Baik dan Benar Menurut Nike, Dijamin Sepatu Awet

Baca Juga: Hari Ini Ada 5 Skill yang Paling Dibutuhkan di Tahun 2020, Mudah Buat Cari Kerja

"Yang komitmen-komitmen ini kami acungi jempol, dan akan kami jadikan contoh. Ini lho ada perusahaan yang komitmen soal limbah dan bisa berhasil, maka semoga yang lain terinspirasi," pungkas Ganjar Pranowo. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler