Soal Banjir Semarang Ganjar Pranowo Sidak dan Temukan Ada Pompa yang Tidak Beroperasi Karena Hal Ini

7 Februari 2021, 12:07 WIB
Ganjar Pranowo saat mengecek rumah pompa di kota Semarang yang sedang banjir /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Banjir yang melanda kota Semarang kemarin hampir rata di setiap sudut kota dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan pompa yang tidak berfungsi dan tidak beroperasi.

Pompa air untuk menyedot luapan air yang tidak berfungsi tersebut di temukan Ganjar Pranowo karena hal administrasi dan menyebabkan banjir di kota Semarang. 

Seperti diinformasikan kemarin banjir di Semarang cukup membuat masyarakat khawatir karena selain hujan yang tidak berhenti lupan air sudah banyak yang masuk ke rumah warga.

Baca Juga: Kabar Baik BLT UMKM BPUM Tetap Lanjut Begini Cara Daftar Banpres serta Syarat Wajib Dapat Bantuan

Baca Juga: Mengharukan Selama Gerakan Jateng di Rumah Saja Tinggal di Becak Kini Mudasir Dapat Perhatian Ganjar Pranowo

Pada hari Minggu 7 Februari 2021 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak ke sejumlah titik banjir di Kota Semarang untuk melakukan pemantauan.

Dari pantauan di sejumlah lokasi tersebut Ganjar Pranowo mengunjungi dan melakukan pengecekan di sejumlah rumah pompa diantaranya Mberok Kota Lama, drainase di Jl Ronggolawe serta Stasiun Tawang Semarang.

Saat sidak di rumah pompa Mberok Kota Lama, Ganjar menemukan tidak optimalnya pompa yang ada. Dari tiga pompa yang terpasang, hanya satu yang dihidupkan.

Baca Juga: Dua Fasilitas Transportasi di Semarang Ini Ditutup Karena Banjir, Cek Lokasinya!

Baca Juga: Cuaca Ekstrim Bakal Melanda Jawa Tengah Seminggu Kedepan, Ganjar Pranowo: Semua Siaga Satu

Ganjar Pranowo langsung menanyakan alasan kenapa dua pompa lain tidak dihidupkan. Dari jawaban petugas, ternyata pompa itu tidak dihidupkan karena alasan administratif.

"Itu belum dinyalakan karena masalah administratif pak. Pekerjaannya belum diserahkan," kata petugas.

Ganjar Pranowo pun langsung mengatakan tidak boleh ada hal administratif yang menghambat penanganan banjir. Apalagi, ia menegaskan kondisi saat ini sedang darurat.

Baca Juga: Dimas Ekky Tetap akan Balap Bela Mandalika Racing Team Indonesia di Ajang FIM CEV Moto2 2021

Baca Juga: Surat Kabar Arab Saudi Terbitkan Tulisan Asal Israel untuk Pertama Kali, Ternyata Ini Alasannya

Ganjar langsung meminta dua pom lain dihidupkan. Ia bahkan mengajak petugas untuk masuk ke rumah pompa dan menyalakan mesin. Namun karena dikunci, akhirnya Ganjar mengurungkan niatnya.

"Tapi saya minta hari ini dihidupkan. Saya minta nomor telponnya, nanti saya cek harus sudah hidup," tegasnya.

Ganjar Pranowo mengatakan, kondisi darurat harus dilakukan tindakan cepat. Meski pekerjaan belum diserahkan ke Pemkot Semarang, namun pompa di kawasan Mberok Kota Lama itu harus berfungsi optimal.

Baca Juga: Hari Pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar Pranowo: Brebes Sepi Tapi di Pati Ada Pasar Buka

"Saya minta dihidupkan, meskipun belum diserahkan tapi hari ini kondisi darurat, jadi harus dihidupkan. Soalnya ini vital, dari tiga pompa yang ada, yang hidup hanya satu," tegasnya.

Pihaknya menegaskan tidak boleh ada alasan administratif untuk menunda penanganan bencana. Apalagi diketahui, pompa Mberok adalah tumpuan utama untuk menangani persoalan banjir di kawasan Kota Lama.

"Ini kalau tidak segera surut, padahal hanya disedot dari situ. Maka tidak boleh hanya karena administrasi itu menghambat. Saya minta tiga-tiganya digenjot dan mudah-mudahan hari ini tidak hujan lebat sehingga genangan bisa disedot," tegasnya.

Baca Juga: PBB: Masa Pandemi Tingkatkan Kelompok Terorisme di Negara Ini

Baca Juga: Makin Ekstrem! Petani India Blokir Jalan dengan Traktor, Truk, dan Tenda Darurat, Protes Reformasi Pertanian

Apalagi lanjut dia, di kawasan Kota Lama terdapat pusat transportasi publik yakni Stasiun Tawang yang juga terendam. Maka selain mengoptimalkan pompa Mberok, Ganjar Pranowo juga meminta pihak PT KAI untuk mencari penyebab genangan di Stasiun Tawang. Jika diperlukan, maka gambar bangunan dibaca untuk memahami kondisi stasiun tersebut.

"Jadi harus dicari penyebab genangan, kalau memang ada kebocoran drainase, maka harus dibenahi secepatnya. Sebab kondisi curah hujan di Semarang ini cukup ekstem, dan diperkirakan BMKG kondisi ini bisa seminggu," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Pompa Banjir Wilayah Tengah Dua DPU Kota Semarang, Yoyok Wiratmoko membenarkan bahwa alasan tidak dihidupkannya semua pompa di lokasi itu karena memang belum diserahkan.

Baca Juga: Semarang Banjir, PT KAI Sampaikan Permohonan Maaf Pada Para Penumpang

"Itu yang mengerjakan adalah Kementerian PUPR, dan belum diserahkan ke Pemkot Semarang. Jadi untuk mengoperasionalkannya, itu masih di ranah PUPR. Kami sudah melakukan komunikasi," katanya.

Yoyok mengatakan akan menindaklanjuti perintah Ganjar Pranowo untuk segera menghidupkan semua pompa yang ada. Sebab dirinya membenarkan, jika rumah pompa Mberok adalah tumpuan utama penanganan banjir di kawasan Kota Lama.

"Kalau itu semua dihidupkan pasti akan semakin cepat," pungkasnya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler